Diplomasi Durian ala Luhut untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Beberapa proyek yang turut dibahas dalam pertemuan tersebut adalah rencana proyek penanaman padi di kawasan food estate Kalimantan Tengah dan pengembangan TSTH di Toba, serta rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Lorenzo Anugrah Mahardhika

20 Apr 2024 - 16.30
A-
A+
Diplomasi Durian ala Luhut untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (18/4/2024). /Instagram @luhut.pandjaitan

Bisnis, JAKARTA – Pemerintah kembali melakukan pendekatan kepada China untuk memuluskan proyek Kereta Cepat Jakarta-SurabayaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melobi Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui diplomasi durian.

Hal tersebut terungkap saat Luhut mengajak Wang dan rombongannya ke wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (18/4/2024). 

Melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut mengatakan bahwa kunjungan Wang dalam rangka acara Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama keempat Indonesia-China (HDCM).

Baca juga: Pembangunan Tol Palembang-Betung Ditargetkan Rampung 2025

Diskusi terkait perpanjangan jalur kereta cepat hingga ke Surabaya ini dilakukan sambil menyantap buah durian. Luhut menyebut, durian merupakan buah kesukaan Wang.

“Sambil menyajikan durian yang menjadi buah kesukaan sahabat saya [Wang], kadang kami membicarakan hal serius seperti kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya,” kata Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa beberapa proyek yang turut dibahas dalam pertemuan tersebut adalah rencana proyek penanaman padi di kawasan food estate Kalimantan Tengah dan pengembangan TSTH di Toba, serta rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.

 

 

Meski demikan, Luhut juga mengatakan pembicaraan mereka tidak terbatas pada rencana-rencana kerja sama antara kedua negara. Luhut dan Yi juga membahas terkait budaya yang dimiliki Indonesia dan China. 

Dia mengatakan, keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia dan China mampu mendekatkan hubungan bilateral kedua negara.

Luhut menyampaikan, sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya di Asia, Indonesia dan China sepakat bahwa hubungan antar negara harus mempunyai semangat yang sama dalam keterbukaan. Hal tersebut baik terkait komunikasi dan dialog maupun transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Dengan keterbukaan, maka kita akan mencari persamaan dan mengesampingkan perbedaan, agar tercipta rasa saling mendukung dan bekerja sama,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak percepatan studi kelayakan proyek jalur kereta cepat hingga Surabaya. 

Baca juga: Makan Durian Bareng, Luhut & Menlu China Bahas Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi usai Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (18/4/2024). 

Dia juga menekankan bahwa Jokowi turut membahas mengenai masalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau WHOOSH serta mendorong adanya alih teknologi. 

"Bapak Presiden [Jokowi] menilai perlu adanya percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase [Kereta Cepat] ke Surabaya," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.