Bisnis, JAKARTA - Lelucon politik sedang bergulir di dunia maya. Fahri Hamzah meminta bantuan Anies Baswedan menemukan Fadli Zon. Sudah 10 hari, Fadli Zon 'menghilang' dari dunia maya.
Sebelumnya, Fadli Zon mendapat teguran lisan dari Prabowo Subianto karena mengkritik Jokowi. Dalam tweet-nya, Fadli Zon mengomentari kehadiran Jokowi di Sirkuit Mandalika sambil menyebut soal banjir di Sintang.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Fahri Hamzah meminta Anies mencari Fadli Zon sambil menyematkan emoticon tertawa pada cuitannya.
“Pak gubernur @aniesbaswedan tolong cari sohib ente...@fadlizon,” tulis Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (24/11/2021).
Dalam cuitan tersebut, Fahri juga membagikan foto Anies dan Fadli Zon kala masih muda.
“My brother @fadlizon sudah nampak belom?” kata Fahri sambil mengunggah potret kebersamaan dirinya dan politisi Partai Gerindra tersebut.
Berdasar penelusuran Bisnis, terakhir, pada 13 November 2021, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu mengeluarkan cuitan yang mengkritisi pemerintah.
Sebelum menghilang dari dunia maya, Fadli Zon terakhir mengomentari cuitan potret deforestasi hutan di Papua yang terekam NASA.
“Deforestasi itu nyata,” tulis Fadli Zon di akun twitter @fadlizon pada Sabtu (13/11/2021).
Sejauh ini belum diketahui apakah "hilangnya" Fadli Zon terkait dengan cuitan yang membuat dirinya ditegur atau tidak. Tidak tertutup kemungkinan, Fadli Zon sedang tidak sempat untuk melontarkan kritik melalui cuitannya.
Fahri Bela Fadli Zon yang Ditegur Prabowo
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengomentari teguran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Fadli Zon. Fahri menilai Fadli Zon yang kini menjadi anggota DPR merupakan wakil rakyat dan harus menjadi petugas rakyat, bukan lagi menjadi petugas partai.
"Saya katakan bahwa wakil rakyat adalah petugas rakyat bukan petugas partai," tuturnya melalui akun Twitter @FahriHamzah, Senin (15/11/2021).
Fahri juga mengatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi bukan negara otoriter. Karena itu, dia mengatakan wakil rakyat harus pro kepada rakyat bukan kepada partai politik atau pemerintah.
"Ini sesuai dengan konsel #DaulatRakyat versus daulai partai atau daulat tuanku. Ini negara demokrasi bukan negara otoriter," ujarnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah memberikan arahan kepada partai agar menegur Anggota Komisi I Fadli Zon karena telah mengkritik Presiden Jokowi.
Partai Gerindra menyatakan kritikan Fadli Zon kepada Presiden Jokowi tidak mewakili sikap partai, melainkan pendapat pribadi Fadli Zon. Fadli Zon menyindir Presiden Jokowi karena tidak kunjung mendatangi wilayah Sintang di Kalimantan Barat, tetapi datang ke Sirkuit Mandalika di NTB.
Saat itu, wilayah Sintang Kalimantan Barat tengah terendam banjir akibat cuaca yang buruk. "Luar biasa pak, Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal Kapan di Sintang, Sudah tiga minggu banjir belum surut," ujar Fadli melalui akun twitter @fadlizon, Jumat (12/11/2021).
Keesokan harinya, Fadli Zon Kembali mengungah cuitan yang menyinggung gundulnya hutan di Papua yang terekam oleh satelit NASA. "Deforestasi itu nyata," tulis @fadlizon.
Gara-gara cuitan yang menyindir Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegur Fadli Zon. Teguran tersebut disampaikan secara lisan melalui Seketaris Jendral Gerindra Ahmad Muzani.
Teguran Prabowo kepada Fadli Zon juga dibenarkan juru bicara Partai Gerindra Habiburokhman. Diua mengatakan Fadli Zon bisa menerima teguran itu. Apalagi, mekanisme teguran merupakan hal yang biasa dilakukan di internal Partai Gerindra bila ada kader yang menyampaikan pernyataan yang dianggap menyimpang.
"Terkait twit Pak Fadli Zon soal Sintang, Pak Prabowo ada memberikan teguran secara lisan melalui Pak Sekjen," kata Habiburokhman seperti dikutip dari Tempo.co, Senin (15/11/2021). (Fitri Sartina Dewi, Nancy Junita)