Dolar AS Sempat Melemah, Harga Emas Berbalik Naik

Pelemahan dolar mendorong harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Hal itu pun meningkatkan permintaan logam mulia dan mendongkrak harga emas.

Farid Firdaus & Lorenzo Anugrah Mahardhika

20 Okt 2021 - 08.05
A-
A+
Dolar AS Sempat Melemah, Harga Emas Berbalik Naik

Karyawan mengakses website pembelian emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis, JAKARTA - Harga emas mulai berbalik naik setelah tertekan akibat meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Pada awal perdagangan Selasa (19/10/2021) waktu New York, harga emas sempat naik hingga 1,2%.

Lonjakan harga emas terjadi karena dolar AS melemah yang mendoorng harga logam mulia itu lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Setelah itu, harga emas cenderung bergerak stabil dengan kenaikan yang lebih sedikit.

Mengutip Antara pada Rabu (20/10/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$4,8 atau 0,27% menjadi US$1.770,50 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (18/10/2021), emas berjangka jatuh US$2,6 atau 0,15% menjadi US$1.765,70.

Tren penurunan harga emas itu sebenarnya sudah terjadi sejak akhir pekan lalu. Pada Kamis (14/10/2021), harga emas sempat naik 0,18% ke level US$ 1.797,90 per ounce. Kemudian, pada Jumat (15/10/2021), harga logam mulia itu anjlok hingga US$29,6 atau 1,65% menjadi US$1.768,30.

Edward Moya, analis pasar senior di pialang OANDA, mengatakan pasar tidak terlalu yakin pada emas saat ini. Apalagi bakal ada perubahan kebijakan yang besar dari bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed). 

Selain itu, kinerja perusahaan-perusahaan AS semakin baik. "Anda melihat laba (perusahaan-perusahaan), sebagian besar, mengesankan, dan itu menjadi pendorong utama untuk menjaga selera risiko tetap kuat," kata Moya pada Selasa (19/10/2021).

Sebelumnya, daya tarik emas melemah seiring naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun, yang menjadi acuan, hingga ke level tertinggi sejak awal Juni di level 1,6302%. Sentimen negatif emas juga dastang dari kebijakan the Fed yang ingin mengurangi stimulus ekonomi.

Pelaku pasar semakin yakin the Fed bakal mulai mengurangi pembelian asetnya dalam waktu dekat. Apalagi musim (laporan) laba perusahaan sejauh ini cukup menggembirakan dan data terbaru menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga-harga konsumen AS.

Para analis pasar berpendapat bahwa risalah pertemuan Federal Reserve September yang dirilis pekan lalu sedikit terlalu agresif ke sisi hawkish. Hal ini mendorong konsolidasi di pasar emas, dan diperkirakan akan ada koreksi lebih lanjut. 

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah. Hal itu meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas menemukan dukungan tambahan ketika Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (19/10/2021) bahwa pembangunan rumah AS turun 1,6% pada September. Hal itu karena pengembang terus tersandung oleh hambatan rantai pasokan.

 

 

Di sisi lain, harga emas 24 karat yang dijual di Pegadaian pada hari ini tercatat cenderung variatif untuk cetakan Antam dan UBS. Berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian pada Rabu (20/10/2021), harga emas 24 karat UBS ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp482.000, atau tidak berubah dari hari sebelumnya.

Sedangkan harga emas UBS ukuran 1 gram dibandrol seharga Rp904.000, juga tidak mengalami perubahan dari harga kemarin. Harga emas Antam ukuran terkecil yang tersedia seberat 2 gram dibanderol dengan harga Rp1.839.000. stagnan dibandingkan perdagangan kemarin.

Adapun, UBS dengan ukuran yang sama hari ini dijual seharga Rp1.792.000, tidak mengalami perubahan dari harga kemarin. Emas 24 karat Antam dengan ukuran 5 gram saat ini dibanderol Rp4.520.000 dan emas UBS dengan berat yang sama dihargai Rp4.428.000.

Kemudian untuk cetakan 10 gram harga emas UBS dipatok Rp8.810.000, sedangkan emas 24 karat Antam dihargai Rp 8.983.000 atau naik dengan harga kemarin.  Emas batangan 25 gram cetakan UBS dihargai Rp21.981.000, sedangkan ukuran 50 gram dijual seharga Rp43.869.000.

Sementara, emas batangan 25 gram cetakan Antam dijual seharga Rp 22.323.000 dan ukuran 50 gram dijual di Pegadaian sebesar Rp44.563.000 atau tidak berubah dari sebelumnya. Untuk ukuran 100 gram, Pegadaian membanderol harga emas UBS sebesar Rp87.703.000.

Sedangkan emas Antam dihargai senilai Rp89.045.000. Adapun emas ukuran terbesar di Pegadaian, yaitu 1.000 gram dijual Rp874.782.000 untuk UBS dan Rp888.866.000 untuk emas Antam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.