Bisnis, JAKARTA - Ekonomi nasional membutuhkan stimulus agar dapat mewujudkan target pertumbuhan di angka 5,2--5,3% pada tahun ini. Realisasi pertumbuhan PDB pada kuartal III/2023 hanya 4,9% di bawah proyeksi pemerintah sebesar 5% dan merupakan angka pertumbuhan ekonomi terendah dalam 8 kuartal terakhir.
Beberapa komponen penopang PDB tercatat cukup lunglai, terutama konsumsi rumah tangga dan ekspor yang menurun bahkan negatif. Kembali tertekannya daya beli masyarakat dan kinerja dari sisi ekspor, disebabkan oleh rendahnya permintaan untuk produk nonmigas, dan pelemahan harga komoditas sehingga memengaruhi ekspor migas.
Merespons data tersebut, pemerintah lagi-lagi menyiapkan paket kebijakan insentif fiskal yang diumumkan hari ini. Sejauh ini, insentif yang diberikan pemerintah kurang komprehensif karena hanya fokus pada sisi permintaan atau konsumsi.
Sementara itu, stimulus untuk mendorong sisi penawaran atau produksi masih kurang diperhatikan oleh pemerintah. Meskipun sesungguhnya pelaku usaha cukup keteteran menyeimbangkan ongkos produksi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan suku binga acuan dan turunnya permintaan, baik pasar domestik maupun internasional.