Duh, Varian Covid Afrika Bisa Bikin Vaksin Saat Ini Tak Efektif!

Varian baru Covid-19 yang tengah berkembang di Afrika Selatan disebut-sebut berbeda dari yang bermula di Wuhan, Chuina, sehingga vaksin yang tengah digalakkan saat ini terancam tidak efektif.

M. Syahran W. Lubis

26 Nov 2021 - 09.22
A-
A+
Duh, Varian Covid Afrika Bisa Bikin Vaksin Saat Ini Tak Efektif!

Ilustrasi Covid-19./BBC

Bisnis, JAKARTA – Kekhawatiran terus berkembang tentang varian baru virus corona. Yang terbaru adalah versi yang paling banyak bermutasi yang ditemukan sejauh ini dan memiliki daftar mutasi yang begitu panjang, sehingga digambarkan oleh satu ilmuwan sebagai "mengerikan"

Sementara itu, ilmuwan lainnya memberi tahu reporter BBC bahwa yang berkembang di Afrika bagian selatan, merupakan varian paling buruk yang pernah mereka lihat.

Ini menjadi hari-hari awal dan kasus-kasus yang dikonfirmasi sebagian besar masih terkonsentrasi di satu provinsi di Afrika Selatan, tetapi ada petunjuk bahwa itu mungkin sudah menyebar lebih jauh.

Segera muncul pertanyaan mengenai seberapa cepat varian baru tersebut menyebar, sejauh mana kemampuannya untuk melewati beberapa perlindungan yang diberikan oleh vaksin, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Ada banyak spekulasi, tetapi sangat sedikit jawaban yang jelas. Jadi, apa yang kita tahu?

Varian ini disebut B.1.1.529 dan kemungkinan akan diberi nama kode Yunani (seperti varian Alpha dan Delta) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11/2021), tulis BBC.

Varian baru tersebut juga diketahui sejauh ini sebagai “sangat bermutasi”. Profesor Tulio de Oliveira, Direktur Center for Epidemic Response and Innovation di Afrika Selatan, mengatakan ada "konstelasi mutasi yang tidak biasa" dan "sangat berbeda" dengan varian lain yang telah beredar di seluruh dunia.

"Varian ini memang mengejutkan kami, ia memiliki lompatan besar pada evolusi dan lebih banyak mutasi dari yang kami perkirakan," paparnya.

SAMPAI 50 MUTASI

Dalam briefing media, Prof De Oliveira mengatakan ada 50 mutasi secara keseluruhan dan lebih dari 30 pada protein lonjakan, yang merupakan target sebagian besar vaksin dan kunci yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh kita.

Memperbesar lebih jauh ke domain pengikatan reseptor (itulah bagian dari virus yang melakukan kontak pertama dengan sel-sel tubuh kita), ia memiliki 10 mutasi dibandingkan dengan hanya dua untuk varian Delta yang melanda dunia saat ini.

Tingkat mutasi ini kemungkinan besar berasal dari satu pasien yang tidak mampu mengalahkan virus.

Banyak mutasi tidak otomatis berarti buruk. Penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan mutasi tersebut. Namun, yang menjadi perhatian adalah virus ini sekarang sangat berbeda dengan aslinya yang muncul di Wuhan, China. Itu berarti vaksin, yang dirancang menggunakan galur asli, mungkin tidak efektif.

Beberapa mutasi telah terlihat sebelumnya di varian lain, yang memberikan beberapa wawasan tentang kemungkinan peran mereka dalam varian ini.

Misalnya N501Y sepertinya mempermudah penyebaran virus corona. Ada yang lain di sana yang mempersulit antibodi untuk mengenali virus dan mungkin membuat vaksin kurang efektif, tetapi ada yang benar-benar baru.

Profesor Richard Lessells, dari Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, mengatakan: "Mereka memberi kami kekhawatiran bahwa virus ini mungkin telah meningkatkan penularan, meningkatkan kemampuan untuk menyebar dari orang ke orang, tetapi mungkin juga dapat mengatasi bagian dari sistem kekebalan tubuh."

Ada banyak contoh varian yang tampak menakutkan di atas kertas, tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Varian Beta berada di puncak kekhawatiran orang-orang pada awal tahun karena itu adalah yang terbaik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh, tetapi pada akhirnya Delta yang menyebar lebih cepat yang mengambil alih dunia.

Profesor Ravi Gupta, dari University of Cambridge, Inggris, mengatakan: "Beta semua lolos kebal dan tidak ada yang lain, Delta memiliki infektivitas dan pelarian kekebalan sederhana, ini berpotensi memiliki keduanya derajat tinggi.”

PERTEMUAN KHUSUS WHO

WHO disebutkan sedang memantau varian baru dengan banyak mutasi pada protein lonjakan, menjadwalkan pertemuan khusus pada Jumat ini untuk membahas apa artinya bagi vaksin dan perawatan.

Varian, yang disebut B.1.1.529, telah terdeteksi di Afrika Selatan dalam jumlah kecil, menurut WHO, tulis CNBC.

“Kami belum tahu banyak tentang ini. Apa yang kita ketahui adalah varian ini punya banyak mutasi. Kekhawatirannya adalah ketika Anda punya begitu banyak mutasi, itu berdampak pada bagaimana virus berperilaku,” kata Dr. Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.

Dia mengemukakan hal itu dalam tanya jawab yang disiarkan secara langsung di media sosial organisasi tersebut yang berakhir pada Jumat dini hari WIB.

Pemantauan varian baru datang ketika kasus Covid melonjak di seluruh dunia menjelang musim liburan, dengan WHO melaporkan hot spot di semua wilayah dan khususnya di Eropa.

Inggris mengumumkan akan melarang penerbangan dari enam negara Afrika bagian selatan. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan mulai pukul 12:00 GMT pada Jumat (26/11/2021) atau pk. 19.00 WIB enam negara akan ditambahkan ke daftar merah.

Semua penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, dan Eswatini (dahulu Swaziland) telah diputuskan untuk ditangguhkan sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.