Bisnis, JAKARTA — Kebakaran hebat yang terjadi di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) atau Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam kembali memunculkan kekhawatiran banyak pihak, terutama menyangkut keselamatan warga di sekitar objek vital nasional tersebut.
Lokasi Depo Pertamina Plumpang yang telah beroperasi sejak 1974 dan berkontribusi sekitar 20 persen terhadap distribusi BBM nasional itu sudah sangat tidak layak, lantaran berada di tengah kawasan padat penduduk.
Baca juga: Kebakaran Terminal BBM Plumpang dan Catatan Kelam HSSE Pertamina
Kebijakan solutif terutama keseriusan pemerintah untuk menata kembali kawasan di Kampung Tanah Merah itu pun kembali dipertanyakan, mengingat isu keselamatan warga yang bermukim di sekitar Depo Pertamina Plumpang pernah mencuat pada 2009 silam, setelah terjadi kebakaran yang menewaskan satu orang pekerja.