Bisnis, JAKARTA— Permintaan dan pergerakan harga batu bara masih berpeluang terbentur sentimen negatif dari kebijakan Zero Covid-19 yang dilakukan China. Ancaman lainnya adalah ‘suntik mati’ tambang batu bara dalam beberapa tahun mendatang.
Seperti diketahui, China menjadi salah satu negara konsumen batu bara terbesar di dunia. Sementara itu kebijakan Zero Covid tampaknya juga belum akan dilonggarkan oleh Pemerintah China dalam waktu dekat. Sebab, kasus penyebaran Covid-19 di negara tersebut kembali mencatatkan kenaikan.
Sementara itu, pola konsumsi dan penggunaan batu bara akan sangat bergantung pada permintaan listrik untuk sektor industri. Dalam situasi ini, permintaan listrik industri berpeluang menurun, jika kebijakan pengendalian penularan Covid-19 super ketat dilanjutkan, sehingga membatasi aktivitas pabrik-pabrik negara tersebut.
“Seringnya wabah Covid-19 berulang, dan tidak ada perubahan signifikan dalam kebijakan untuk mengendalikannya [Zero Covid], akan mempersulit permintaan [komoditas] untuk meningkat. Ini akan membebani pergerakan harga komoditas dalam beberapa bulan mendatang,” kata Wang Xiaoyang, analis senior Sinolink Futures, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (29/11/2022).