Bisnis, JAKARTA - Runtuhnya bank untuk nasabah perusahaan rintisan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat ini telah menciptakan efek domino mulai dari kalangan pengusaha kecil sampai investor di China.
SVB merupakan salah satu korban dari kebijakan ketat Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga acuannya sejak tahun lalu. Ketika suku bunga mendekati nol, SVB memuat obligasi atau surat utang jangka panjang yang memiliki risiko rendah.
Saat The Fed menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, nilai aset tersebut jatuh sehingga membuat bank rugi.
Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi mengatakan bahwa SVB gagal sebagian besar karena industri teknologi terikat dengan kenaikan suku bunga dan perubahan preferensi konsumen, sebagaimana dikutip dari CBS News pada Senin (13/3/2023).