Bisnis, JAKARTA — Tantangan ekonomi global dan domestik yang diperkirakan bakal makin berat tahun depan tak menyurutkan optimisme regulator maupun bankir terhadap stabilitas industri perbankan. Tingkat risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pun diyakini bertahan di bawah 5 persen.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat rasio NPL gross perbankan per September 2022 turun menjadi 2,78 persen dan rasio non-performing finance (NPF) turun ke 2,58 persen.
NPL tetap terjaga meski realisasi kredit naik 11 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) per September 2022. Kredit perbankan ditopang oleh jenis kredit modal kerja dan korporasi yang masing-masing tumbuh 12,26 persen dan 12,97 persen.
“Sejauh ini tren penurunan akan terus dijaga,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar di sela-sela acara Pertemuan Tahunan BI 2022, Rabu (30/11).