Ekonomi Pulih, Pertumbuhan Kredit 2022 Bakal Makin Kencang

Kesiapan infrastruktur pembiayaan digital perbankan dinilai dapat memacu kinerja penyaluran kredit pada tahun 2022, yang diprediksi tumbuh hingga 7 persen.

Dionisio Damara

29 Nov 2021 - 18.17
A-
A+
Ekonomi Pulih, Pertumbuhan Kredit 2022 Bakal Makin Kencang

Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis, JAKARTA — Prospek pemulihan ekonomi yang lebih besar pada 2022 mendatang berpotensi mengerek pertumbuhan kinerja kredit industri perbankan lebih tinggi lagi. Apalagi, penetrasi layanan perbankan digital bakal makin pesat tahun depan dan mendorong peningkatan inklusi keuangan.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan di angka 7 persen. Menurutnya, perbaikan kondisi saat ini belum akan langsung mendongkrak pertumbuhan kredit.

“Selain itu, permintaan kredit dari debitur masih akan bertahan dan pelan-pelan naik seiring dengan perbaikan ekonomi akibat mobilitas penduduk dan peningkatan konsumsi masyarakat secara bertahap,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (29/11).

Amin mengatakan ada beberapa hal yang dapat memengaruhi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan. Di antaranya bank mulai yakin untuk kembali menyalurkan kredit dan menawarkan sesuatu yang spesial bagi nasabah dan calon debitur.

Kondisi pandemi yang mereda, lanjutnya, akan sejalan dengan meningkatnya mobilitas penduduk serta transaksi dan konsumsi. Dengan demikian, peningkatan ekonomi akan jauh lebih baik pada tahun depan.

“Selain itu, kesiapan infrastruktur pembiayaan secara digital untuk beberapa bank besar dan juga SDM [sumber daya manusia] sehingga mampu memacu rasa percaya diri untuk melakukan ekspansi kredit pada 2022,” tutur Amin.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu memproyeksikan kredit pada tahun depan naik pada kisaran 6 persen sampai 8 persen. Perkembangan tersebut akan didukung oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga.

Sementara itu, kinerja fungsi intermediasi perbankan juga akan didorong oleh rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan yang tetap tinggi, serta likuiditas melimpah.

“Dengan stabilitas sistem keuangan yang terjaga, kecukupan modal tinggi, dan likuiditas melimpah, DPK dan kredit akan tumbuh masing-masing 7-9 persen dan 6-8 persen pada 2022,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Pada September 2021, BI mencatat CAR perbankan tetap tinggi sebesar 25,18 persen dan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tetap terjaga, sebesar 3,22 persen bruto dan 1,04 persen neto.

Permintaan kredit, menurutnya, akan membaik sejalan dengan meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi, sejalan dengan aktivitas masyarakat yang meningkat.

Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko. Perry mengatakan bahwa, pemulihan ekonomi pada 2022 masih membutuhkan prasyarat utama, yaitu percepatan vaksinasi dan pembukaan sektor-sektor usaha.

Dia menilai sembilan sektor usaha siap menarik kredit perbankan, di antaranya sektor perkebunan, kimia-farmasi, hortikultura, tanaman pangan, pengolahan tembakau, makanan dan minuman, kayu dan furnitur, kertas, serta pertambangan bijih logam.

Adapun sektor-sektor lain dinilai masih perlu didukung oleh insentif pajak, penjaminan kredit, subsidi bunga, pelonggaran keb makroprudensial dari BI, dan perpanjangan kebijakan restrukturisasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan.

TARGET BANK

Sejalan dengan hal tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksikan target penyaluran kredit perseroan akan tumbuh di kisaran 7 – 10 persen pada 2022.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini sempat mengatakan bahwa pertumbuhan kredit pada tahun depan akan lebih tinggi dibandingkan 2021 karena didukung oleh ekspansi debitur tingkat atas (top tier) korporasi dan kredit segmen menengah, serta konsumer.

Adapun, sektor lainnya yang berpeluang meningkat yakni di industri pengolahan, pertanian, perkebunan, dan industri perikanan. Dia pun optimis kinerja emiten bank dengan sandi BBNI ini akan tumbuh seiring meredanya kondisi pandemi dan angka vaksinasi masyarakat yang terus meningkat.

“Semua memberikan harapan dan keyakinan, ekonomi akan terus membaik,” ujar Novita belum lama ini.

Hingga kuartal III/2021, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 3,7 persen menjadi Rp570,64 triliun. Pertumbuhan itu, ujar Novita, sejalan dengan rerata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional di kisaran 2,2 persen pada September 2021.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit berada di kisaran 8 persen pada 2022. Target ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan kredit hingga akhir tahun, yang berada di rentang 6 persen sampai dengan 7 persen.

Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan bahwa emiten bank bersandi BBRI ini terus berupaya menyesuaikan strategi pertumbuhan sejalan dengan kondisi, sehingga pada tahun depan perseroan akan menyasar segmen yang selama ini belum terjamah oleh perbankan.

Sunarso mengatakan BRI mempunyai dua sumber pertumbuhan dalam penyaluran kredit. Pertama, untuk nasabah yang sudah ada atau existing. Mereka akan dibina agar dapat naik kelas dan menjadikan nasabah tersebut menjadi potensial untuk penyaluran kredit.

Kedua, BRI akan mengoptimalkan Holding Ultra Mikro untuk menjamah peluang yang tidak tersentuh perbankan.

“Ultra mikro yang infrastrukturnya sudah kita siapkan melalui holding, maka kami tidak omong kosong dan tidak ngecap karena infrastruktur sudah disiapkan termasuk corporate action untuk go smaller, untuk jangkau pasar di bawah mikro,” ungkap Sunarso.

Dengan adanya Holding Ultra Mikro, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi anak usaha dan membentuk ekosistem ultra mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.