Bisnis, JAKARTA— Sejumlah komoditas energi seperti minyak mentah, batu bara, hingga gas alam bergerak melandai, meskipun masih berpotensi menguat pada kuartal II/2023. Keadaan suhu di Amerika Serikat dan sebagian besar negara Eropa yang di luar dugaan jauh lebih hangat pada awal tahun masih menjadi sentimen kuat fluktuasi harga.
Situasi tersebut, menurut Development ICDX Girta Yoga membuat permintaan bahan bakar di musim digin turun di bandingkan dari biasanya. Faktor lainnya adalah penerapan embargo produk turunan minyak Rusia yang gagal membuat pasokan Rusia terganggu, hingga kepanikan di sektor perbankan global pasca kejatuhan beberpa bank besar dunia.
Selain itu, menjelang akhir penutupan kuartal pertama, sinyal-sinyal itu untuk harga energi cenderung mengangkat harga energi. Dengan begitu, ekspektasi bullish terhadap harga komoditas energi dapat terjadi pada kuartal II/2023.
Yoga menjelaskan untuk kuartal II/2023, pasar akan fokus pada implementasi dari komitmen pemangkasan produksi OPEC+ sebesar 3,66 juta bph atau setara 3,7 persen dari total pasokan global.