Bisnis, JAKARTA – Perusahaan pertambangan batu bara diperkirakan terus menggenjot eksplorasi komoditas tersebut di tengah upaya transisi energi yang mulai menggeliat di dalam negeri.
Langkah tersebut diyakini berlanjut dalam beberapa tahun ke depan hingga penggunaan energi baru terbarukan (EBT) menemukan titik keekonomian yang kokoh untuk dikembangkan secara masif.
Terlebih batu bara mencatatkan masa terbaik sepanjang sejarah selama 2021. Kondisi ini berbanding terbalik dengan meredupnya komoditas ini pada 2020. Memanasnya emas hitam tahun ini turut ditopang dengan meningginya harga minyak dan gas bumi.
Situasi tersebut turut mengerek harga batu bara karena peningkatan permintaan. Bahkan bursa ICE Newcastle mencatat nilai komoditas ini sempat melonjak hingga US$272,5 per metrik ton pada 5 Oktober 2021. Kenaikan ini disebabkan sejumlah negara di Eropa kembali menggunakan batu bara sebagai bahan bakar energi.