Ekspor Batu bara Dibuka, Saham Emiten Tambang Memanas

Saham ADMR melesat paling tinggi di antara saham batu bara lainnya.

Tim Redaksi

12 Jan 2022 - 12.17
A-
A+
Ekspor Batu bara Dibuka, Saham Emiten Tambang Memanas

Bisnis, JAKARTA – Pemerintah akhirnya membuka keran ekspor batu bara mulai hari ini, Rabu (12/1/2022). Kebijakan tersebut pun langsung menyulut saham emiten pertambangan batu bara. 

Pada penutupan sesi I perdagangan Rabu (12/1/2022), saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik 1,65 persen menjadi Rp27.800. 

Saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) juga naik 0,85 persen menuju Rp2.360. Anak usaha ADRO, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) melesat 22,88 persen menjadi Rp725. 

Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) naik 0,3 persen ke Rp1.650, dan saham PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) meningkat 0,5 persen ke Rp20.275.

Di sisi lain, harga batu bara berjangka di China turun ke level terendah pada tahun ini setelah Pemerintah Indonesia kembali mengizinkan ekspor komoditas tersebut. Pada perdagangan Selasa (11/1/2022), harga batu bara termal di Zhengzhou Commodity Exchange turun sebesar 2,9% .

Sementara itu, harga benchmark batu bara berjangka turun 2,7% menjadi 681,4 yuan per ton di pasar Shanghai kemarin. Harga batu bara tersebut sempat turun ke posisi 680 yuan, terendah sejak 31 Desember 2021.

“Mungkin akan ada kemunduran atau pelemahan harga batu bara lanjutan ,” kata Justian Rama, analis Citigroup Inc. kepada Bloomberg seperti dilansri dari Bisnis.com, Selasa (11/1).

Menurutnya, kebijakan Pemerintah Indonesia ini akan mengembalikan aktivitas bisnis batu bara. Sejalan dengan itu, guncangan yang terjadi di pasar global kian mereda menyusul terjaganya pasokan emas hitam.





 Pasokan Batu Bara PLN Aman

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia memastikan ekspor batu bara mulai bakal dibuka bertahap mulai  Rabu 12 Januari 2022. Proses pengapalan pun mulai dilakukan oleh sejumlah perusahaan tambang pada 10 Januari 2021.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan alasan pemerintah membuka kembali keran ekspor batu bara. Itu karena pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri mencapai 15 hari operasi menuju 25 hari operasi. 

“Sudah ada beberapa belas kapal yang sudah diisi batu bara telah diverifikasi malam ini, besok akan dilepas. Kapan mau dibuka ekspor secara bertahap kita lihat Rabu,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/1/2022). 

Pemerintah kata dia benar-benar akan menyelesaikan masalah pasokan untuk PLN dan IPP. Salah satunya dengan meniadakan skema penjualan free on board (FOB) melainkan dengan skema cost in insurance and freight (CIF). 

“PLN tidak ada lagi FOB. Semua CIF. Tidak ada lagi PLN trading dengan trader. Jadi semua harus beli dari perusahaan,” terangnya. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengumumkan bahwa ekspor batu bara akan diterapkan 1-31 Januari 2022. Kebijakan tersebut diambil pemerintah seiring dengan menipisnya pasokan batu bara pada 17 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baik milik PLN maupun IPP. 

Selama pemerintah melarang ekspor batu bara, sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Singapura sempat melayangkan protes. Mereka mendesakan agar pemerintah Indonesia membuka kembali keran ekspor komoditas batu bara ke negara mereka. (Haffiyan, Rayful Mudassir, Nindya Aldila, Tegar Arief)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.