Ekspor Semen Tertahan Harga Khusus Batu Bara

Meski industri semen dan pupuk sudah mendapatkan harga khusus batu bara sebesar US$90 per metrik ton, belum semua pabrikan menikmati kebijakan tersebut.

Wike D. Herlinda

21 Feb 2022 - 20.00
A-
A+
Ekspor Semen Tertahan Harga Khusus Batu Bara

/SMBR

Bisnis, JAKARTA — Terus meradangnya harga batu bara menjadi kendali bagi pabrikan semen di Indonesi untuk mengerek volume produksi yang ditujukan untuk pasar ekspor. 

Sepanjang Januari 2022, ekspor semen tercatat melorot 28 persen secara year on year (YoY) menjadi 658.000 ton. 

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan, meski industri semen dan pupuk sudah mendapatkan harga khusus batu bara sebesar US$90 per metrik ton, belum semua pabrikan menikmati kebijakan tersebut.

"Realisasi ekspor cukup memprihatinkan dengan adanya harga batu bara yang sangat tinggi yakni naik lebih dari dua kali lipat sehingga pada Januari ekspor turun drastis," kata Widodo, Senin (21/2/2022).
 
 Dengan konsumsi dalam negeri sebesar 5,28 juta ton pada tahun lalu, total penjualan semen menjadi 5,94 juta ton atau meningkat 2 persen secara 
YoY. 

Pada akhir bulan lalu, Kementerian Perindustrian mencatat beberapa pabrikan yang telah mendapat harga khusus batu bara antara lain Semen Padang, Semen Tonasa, Solusi Bangun Indonesia, Semen Gresik, dan Semen Bosowa.

Sementara itu, pabrikan yang belum mendapatkan harga sesuai skema tersebut antara lain Indocement Tunggal Prakasa, Cemindo Gemilang, Sinar Tambang Artha Lestari, Semen Imasco Asiatic, Semen Jawa, dan Juishin.

Kebijakan itu sebelumnya tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.206/2021 tentang harga jual batu bara untuk pemenuhan bahan baku industri semen dan pupuk, berlaku sejak 1 November 2021 hingga 31 Maret 2022.

Widodo berharap pada bulan ini ekspor dapat kembali terkerek dengan pemerataan harga khusus tersebut.

Di sisi lain, kinerja industri semen pada 2022 masih dibayang-bayangi hambatan seperti oversuplai yang berkelanjutan meski sudah ada komitmen dari pemerintah untuk moratorium pabrik baru. 

ASI mencatat utilitas kapasitas produksi sepanjang 2021 masih berkisar 67 persen dengan kelebihan kapasitas sekitar 38 juta ton.

Tantangan lain yakni rencana pemerintah menerapkan zero over dimension overload (ODOL) pada awal 2023 yang akan mengerek biaya logistik.

"Masalah ODOL akan meningkatkan biaya transportasi atau logistik baik untuk angkutan maupun bahan baku," ujar Widodo.


PERMINTAAN LUAR JAWA

Di pasar dalam negeri, konsumsi semen domestik tercatat naik 7,6 persen secara YoY pada Januari 2022, dimana serapan di luar Pulau Jawa mengalami pertumbuhan yang ekspansif. 

Menurut catatan ASI, konsumsi semen di Pulau Jawa pada bulan lalu justru turun 1 persen menjadi 2,7 juta ton. Penurunan di Pulau Jawa pada Januari 2022 melanjutkan koreksi angka konsumsi pada Desember 2021 sebesar 1,7 persen.

"Konsumsi semen dalam negeri meningkat tajam terutama di luar Pulau Jawa. Sedangkan konsumsi semen di Pulau Jawa stagnan, malah turun," kata Widodo.

Pertumbuhan serapan tercatat di sejumlah kawasan seperti Sumatra naik 4 persen menjadi 1,14 juta ton,  Sulawesi naik 43,7 persen menjadi 0,60 juta ton, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 29 persen menjadi 0,28 juta ton, serta Maluku dan Papua naik 33 persen menjadi 0,2 juta ton.

Dengan demikian, total konsumsi dalam negeri pada bulan lalu 5,28 juta ton, naik 7,6 persen dibandingkan Januari tahun lalu.

Widodo menjelaskan penurunan konsumsi semen di Pulau Jawa pada bulan pertama 2022 ditengarai karena penularan Covid-19 yang tinggi sehingga menggerus penjualan.

Sementara itu, angka serapan 5,28 juta ton pada bulan lalu mengalami penurunan 500.000 ton atau sekitar 8,7 persen jika dibandingkan capaian Desember 2021.

Adapun, konsumsi dalam negeri pada tahun ini diproyeksikan tumbuh pada kisaran 4 persen hingga 5 persen, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2022.

"Semoga perkembangan Covid-19 varian Omicron tidak menganggu jalannya pembangunan infrastruktur dan proyek strategis di tanah air, begitu juga pembangunan properti dan perumahan masyarakat," ujarnya.

Sekadar catatan, konsumsi semen sepanjang tahun lalu tercatat 66,21 juta ton, naik 5,9 persen dari 2020 sebesar 62,51 juta ton. Namun, angka konsumsi 2021 masih di bawah capaian 2019 sebesar 69,99 juta ton.


Dari sisi produsen, PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) menargetkan tahun ini volume produksi perseroan bakal kembali ke angka sebelum pandemi. 

Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Doddy Irawan mengatakan total volume produksi sepanjang tahun lalu sebesar 1,96 juta ton, naik tipis dari capaian 2020 sebesar 1,93 juta ton.

Berdasarkan catatan Bisnis, volume produksi SMBR pada 2019 sebesar 2,11 juta ton. Artinya, untuk mencapai angka tersebut, pertumbuhan produksi pada tahun ini paling tidak sebesar 7,65 persen.  

Doddy mengatakan pertumbuhan permintaan yang didorong alokasi anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur akan mengerek kinerja produksi perseroan pada tahun ini.

"Proyeksi produksi semen SMBR pada 2022 akan tumbuh seiring pertumbuhan demand.  Asumsinya ada peningkatan permintaan semen dan alokasi pendanaan pemerintah untuk infrastruktur yang cukup besar," kata Doddy.

Sementara itu, tantangan industri semen pada tahun ini masih seputar oversuplai yang menyebabkan persaingan antarprodusen semakin ketat.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) Oey Marcos sebelumnya juga mengatakan kondisi oversuplai menyebabkan tingkat utilitas rata-rata pabrikan berkisar 55 persen hingga 60 persen.

"Tentunya hal ini [oversuplai semen] menyebabkan persaingan menjadi sangat ketat," ujarnya.

Sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan penjualan semen sebesar 17 juta ton, naik sekitar 3 persen dibandingkan capaian 2020. Oey mengatakan tahun ini pihaknya membidik pertumbuhan yang hampir sama di kisaran 3 persen hingga 4 persen. (Reni Lestari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike Dita Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.