Bisnis, JAKARTA — Tren bullish yang terjadi di pasar saham tampaknya tidak sejalan dengan pasar surat utang korporasi. Jika pasar saham tersulut oleh faktor kenaikan harga komoditas, pasar surat utang korporasi justru terpukul oleh ancaman kenaikan suku bunga global dan domestik.
Memasuki kuartal II/2022, beberapa perusahaan tengah bersiap menerbitkan obligasi maupun sukuk untuk menggalang dana korporasi. Namun, analis menilai periode ini perusahaan akan menghadapi risiko pasar yang terlihat dari beberapa sentimen yang ada.
Di awal kuartal II/2022, sudah ada tiga tiga perusahaan yang siap menawarkan obligasi dan sukuk. Pada pekan pertama, emiten pengembang properti, PT Bumi Serpong Tbk. (BSDE) diketahui akan menerbitkan surat utang berupa obligasi dan sukuk dengan total nilai sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
Kemudian PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap II Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp3 triliun pada pekan kedua. Selanjutnya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) juga kembali menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total dana Rp909,5 miliar.