Emisi Surat Utang Korporasi Bakal Makin Berisiko

Kalangan korporasi akan menghadapi risiko pasar yang cukup besar jika ingin menerbitkan surat utang tahun ini untuk kebutuhan ekspansi atau refinancing, terutama karena ancaman kenaikan suku bunga. Korporasi disarankan untuk mencoba sumber dana lain, seperti pinjaman perbankan.

Emanuel Berkah Caesario

5 Apr 2022 - 20.25
A-
A+
Emisi Surat Utang Korporasi Bakal Makin Berisiko

ilustrasi obligasi

Bisnis, JAKARTA — Tren bullish yang terjadi di pasar saham tampaknya tidak sejalan dengan pasar surat utang korporasi. Jika pasar saham tersulut oleh faktor kenaikan harga komoditas, pasar surat utang korporasi justru terpukul oleh ancaman kenaikan suku bunga global dan domestik.

Memasuki kuartal II/2022, beberapa perusahaan tengah bersiap menerbitkan obligasi maupun sukuk untuk menggalang dana korporasi. Namun, analis menilai periode ini perusahaan akan menghadapi risiko pasar yang terlihat dari beberapa sentimen yang ada.

Di awal kuartal II/2022, sudah ada tiga tiga perusahaan yang siap menawarkan obligasi dan sukuk. Pada pekan pertama, emiten pengembang properti, PT Bumi Serpong Tbk. (BSDE) diketahui akan menerbitkan surat utang berupa obligasi dan sukuk dengan total nilai sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.

Kemudian PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap II Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp3 triliun pada pekan kedua. Selanjutnya,  PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) juga kembali menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total dana Rp909,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario
company-logo

Lanjutkan Membaca

Emisi Surat Utang Korporasi Bakal Makin Berisiko

Dengan paket langganan dibawah ini :

Tidak memerlukan komitmen. Batalkan kapan saja.

Penawaran terbatas. Ini adalah penawaran untuk Langganan Akses Digital Dasar. Metode pembayaran Anda secara otomatis akan ditagih di muka setiap empat minggu. Anda akan dikenai tarif penawaran perkenalan setiap empat minggu untuk periode perkenalan selama satu tahun, dan setelah itu akan dikenakan tarif standar setiap empat minggu hingga Anda membatalkan. Semua langganan diperpanjang secara otomatis. Anda bisa membatalkannya kapan saja. Pembatalan mulai berlaku pada awal siklus penagihan Anda berikutnya. Langganan Akses Digital Dasar tidak termasuk edisi. Pembatasan dan pajak lain mungkin berlaku. Penawaran dan harga dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Copyright © Bisnis Indonesia Butuh Bantuan ?FAQ
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.