Bisnis, JAKARTA — Rencana pemeritah untuk menutup sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara menjadi mimpi buruk bagi emiten penambang komoditas tersebut. Mau tidak mau, masing-masing emiten perlu bergegas mendiversifikasikan bisnisnya demi tetap stabil.
Terbaru, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan Asian Development Bank (ADB) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk memulai pembahasan terkait dengan pensiun dini PLTU Cirebon-1 dengan kapasitas 660 megawatt (MW) yang berlokasi di Jawa Barat.
Penandatanganan itu juga mengikutsertakan mitra terkait seperti Cirebon Electric Power serta Indonesia Investment Authority (INA). Rencananya, pensiun dini PLTU milik swasta itu akan menggunakan pendanaan gabungan lewat skema energy transition mechanism (ETM).
Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan telah memiliki antisipasi terkait rencana pemerintah yang akan menghentikan operasional PLTU batu bara.