Bisnis, JAKARTA — Sejumlah emiten properti yang memiliki mal dalam portofolio bisnis mereka mencatat tingkat okupansi mulai meningkat signifikan dibanding periode terburuk pandemi Covid-19. Momentum liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akhir tahun ini bakal menambah gairah bisnis mal.
Bisnis mal menjadi salah satu sektor bisnis yang paling terdampak oleh kebijakan pembatasan sosial selama pandemi. Kekhawatiran terhadap paparan Covid-19 menjadikan masyarakat enggan mengunjungi area publik yang berisiko tinggi, termasuk mal.
Kondisi ini menjadikan banyak penyewa dan pemilik gerai mengalami penurunan penjualan. Tidak banyak yang mampu bertahan melewati periode berat pandemi yang cukup panjang tersebut, sehingga beberapa tenant pun memutuskan untuk menutup toko.
Seiring dengan itu, emiten properti pengelola mal pun harus berhitung ulang dalam pengenaan tarif sewa. Tarif pun diturunkan untuk menjaga tenant tetap bertahan. Hal ini berimbas pada turunnya pendapatan sewa dari mal.