Emiten Pembiayaan Kumpulkan Cuan pada Kuartal III/2021

Sejumlah emiten pembiayaan yang telah melaporkan kinerja keuangannya mengumpulkan cuan pada kuartal III/2021. Simak penjelasannya.

Aziz Rahardyan

9 Nov 2021 - 21.15
A-
A+
Emiten Pembiayaan Kumpulkan Cuan pada Kuartal III/2021

Sejumlah emiten pembiayaan yang telah melaporkan kinerja keuangannya mengumpulkan cuan pada kuartal III/2021. (Bisnis/Himawan L. Nugraha)

Bisnis, JAKARTA— Tujuh dari 10 emiten pembiayaan yang telah melaporkan kinerja keuangannya periode kuartal III/2021 menikmati cuan dobel digit bahkan salah satunya mampu membalik rugi menjadi laba.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Bisnis, tujuh emiten pembiayaan mencetak pertumbuhan laba bersih signifikan. PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) mencetak pertumbuhan laba bersih 52,92 persen secara tahunan; PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) sebesar 20,73 persen; PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) dengan pertumbuhan 20,77 persen; dan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) dengan pertumbuhan 80,32 persen.

Lalu, PT Trust Finance Indonesia Tbk. (TRUS) dengan pertumbuhan 85,83 persen dan PT Wahana Ottomitra Multiaratha Tbk. (WOMF) dengan pertumbuhan laba bersih 34,45 persen.

Menariknya, PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) membalik rugi menjadi laba pada periode kali ini. Sementara itu, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) mencetak pertumbuhan laba bersih kendati tipis yakni 1,02 persen.

Sisanya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) menderita penurunan laba bersih sebesar 7,48 persen dan PT Tifa Finance Tbk. (TIFA) dengan koreksi laba bersih 17,54 persen.

Secara umum, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengungkap bahwa semua multifinance di sektor otomotif tentu tak ingin kehabisan momentum ini untuk semaksimal mungkin memperbaiki kinerjanya setelah terdampak pandemi.

Pasalnya, sektor otomotif menjadi tulang punggung kinerja industri sehingga penting bagi para pelaku usaha menerapkan strategi yang sesuai untuk memoles kinerja akhir tahun.

"Selain untuk mengembalikan aset piutang pembiayaan kelolaannya, berbagai kondisi yang mendukung di tengah kuartal IV/2021 ini akan berpengaruh besar ke perbaikan NPF [nonperforming financing]. Terakhir, yang paling diharapkan, tentu dari sisi peningkatan laba bersih dan segala indikator rasio keuangan bisa kembali ke taraf ideal," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (9/11/2021).

Momentum untuk objek pembiayaan sepeda motor yang merupakan cerminan daya beli masyarakat kelas menengah, besar disumbangkan oleh meredanya kasus Covid-19 dan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal itu lantas berimbas pada kenaikan aktivitas masyarakat dan perbaikan kinerja segmen otomotif.

"Waktu pandemi kemarin, outstanding sepeda motor itu besar turunnya karena banyak debitur yang kehilangan pekerjaan atau usahanya terhenti akibat dampak PPKM. Banyak yang jual motor, mengembalikan, atau minta restrukturisasi karena tidak kuat bayar cicilan. Segmen ini berpotensi ambil cicilan lagi setelah pekerjaannya kembali," katanya.

Sementara itu, pembiayaan mobil baru dan bekas punya momentum tambahan di samping peningkatan daya beli masyarakat, yaitu insentif pajak barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah sampai akhir tahun.

Suwandi menilai hal ini akan berpengaruh besar ke harga jual segmen baru maupun bekas, sehingga menjadikan periode ini sebagai waktu terbaik untuk membeli mobil incaran. Apalagi, masyarakat biasanya memang memanfaatkan gaji berlebih dari bonus akhir tahun dan periode promosi yang kerap digelar para pelaku multifinance untuk menyambut tahun baru.

Selain itu, Suwandi menyebut acara pameran otomotif besar seperti gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung pada 11-21 November 2021 turut mendorong minat masyarakat membeli mobil selama periode ini.

"Sekarang ini waktu yang tepat, karena mulai awal tahun depan harga-harga mobil itu semuanya mengalami penyesuaian. Apalagi, sekarang regulasi PPnBM terbaru yang berbasis emisi sudah berlaku, membuat beberapa tipe mobil yang sekarang sedang laku itu harganya naik, karena tipe mobil yang turun harga itu lebih menyasar menengah ke atas," tambah Suwandi.

Secara umum, APPI menilai permintaan kredit kendaraan ini memang belum bisa signifikan membawa perbaikan piutang pembiayaan industri secara keseluruhan, di mana proyeksinya masih terkontraksi 5 persen dari tahun lalu.

Namun demikian, setidaknya tren ini mampu membawa piutang pembiayaan di 5 segmen andalan terkait otomotif, yang notabene menyumbang nilai outstanding terbesar buat industri multifinance, bisa lebih baik ketimbang akhir 2020.

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat beberapa momentum, terutama buat sektor otomotif di akhir tahun ini bisa membawa industri pembiayaan mengalami kontraksi sekitar 1-3 persen saja di akhir 2021.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan menjelaskan hal ini tentu jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2020 yang kontraksinya mencapai 18,23 persen secara tahunan.

"Pelonggaran level PPKM merupakan angin segar bagi industri pembiayaan untuk memanfaatkan sisa waktu di kuartal IV/2021 ini untuk mengakselerasi penyaluran pembiayaan yang sempat tertunda di masa PPKM level 4 beberapa waktu yang lalu," ungkap Bambang kepada Bisnis.

Bambang menyebut dalam proyeksi paling optimistis, capaian pertumbuhan piutang pembiayaan sebenarnya bisa mencapai angka positif di akhir tahun 2021, dengan catatan tidak ada penerapan PPKM pada sisa tahun ini.

Selain itu, diperlukan kerja ekstra keras buat setiap perusahaan pembiayaan dengan strategi yang tepat sasaran untuk mendorong penyaluran pembiayaan pada sektor-sektor andalan yang diuntungkan oleh kondisi pandemi Covid-19, seperti sektor kesehatan, farmasi, jasa logistik, jasa telekomunikasi elektronik, makanan dan minuman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Duwi Setiya Ariyant*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.