Bisnis, JAKARTA— Sejumlah emiten berbasis komoditas yang fokus penghiliran hingga properti berpotensi paling diuntungkan dengan struktur belanja pemerintah yang tertuang dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPB) 2023. Di sisi lain, sektor kesehatan berisiko bakal memetik keuntungan paling kecil.
Dalam Pidato Nota Keuangan di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada Selasa (16/8/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi Indonesia akan bertransformasi dari produsen barang mentah ke produk bernilai tambah. Jokowi juga mengumumkan berkurangnya alokasi anggaran untuk sektor kesehatan dan perlindungan sosial.
Arah RAPBN 2023 ini mendapat respons positif dari para investor. Pada penutupan perdagangan Kamis (18/8/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,74 persen ke posisi 7.186,56 dan terapresiasi 9,21 persen secara year to date. IHSG menjadi indeks saham dengan performa terbaik di kawasan Asia dan berpotensi melanjutkan penguatan dengan arah kebijakan ini.
Penguatan IHSG hari ini ditopang oleh sektor energi yang naik 1,21 persen, kemudian disusul sektor industri 1,15 persen, dan konsumer non-cyclical menguat 0,96 persen.“Fokus Indonesia pada disiplin fiskal yang lebih besar akan disambut positif oleh pasar modal,” kata Analis Tellimer Ltd. Nirgunan Tiruchelvam dikutip dari Bloomberg, Kamis (18/8/2022).