.jpg)
Bisnis, DUBAI — Etihad Credit Insurance, perusahaan kredit ekspor UEA, dan Indonesia Re menandatangani perjanjian untuk meningkatkan ekspor dan investasi bilateral melalui perdagangan asuransi kredit, reasuransi dan penjaminan.
Nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) ditandatangani oleh Benedictus Mulyawan Waworuntu, Presiden Direktur PT Reasuransi Indonesia Utama dan Massimo Falcioni, CEO Federal Company Etihad Credit Insurance, di hadapan Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA serta Wakil Ketua Dewan Direksi ECI dan Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dan delegasi tinggi dari pejabat pemerintah kedua negara, kamar dagang, dan pengusaha UEA.
Indonesia, yang memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara, adalah salah satu dari delapan negara di mana UEA mencari perjanjian perdagangan sebagai bagian dari 'Proyek 50'.
Thani bin Ahmed Al Zeyoudi mengatakan bahwa UEA menganggap Indonesia sebagai mitra strategis yang vital dan perjanjian ini akan menjadi kekuatan yang signifikan dalam menciptakan peluang baru, menarik investasi asing langsung, meningkatkan perdagangan dan ekspor, dan mempercepat pemulihan ekonomi global.
“Kolaborasi yang lebih besar seperti ini akan meningkatkan pembangunan berkelanjutan dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan UEA,” ujarnya seperti dikutip dari laman www.urdupoint.com, Kamis (4/11/2021)
Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa Indonesia dan UEA telah menikmati perdagangan dan hubungan yang luar biasa untuk waktu yang lama.
“Dengan perjanjian ini, kami senang untuk memperkuat ikatan ini dengan bekerja sama dengan Etihad Credit Insurance di bidang asuransi kredit perdagangan dan reasuransi. Ini akan membantu kami dalam mencapai tujuan kami dalam mengembangkan lebih banyak pasar ekspor untuk perusahaan-perusahaan Indonesia.”
Berdasarkan perjanjian ini, ECI dan Indonesia Re akan bekerja pada pelonggaran perdagangan dan ekspor antara UEA dan Indonesia; memfasilitasi akses UKM dan mid-caps ke pendanaan; dan memanfaatkan solusi asuransi dan keuangan yang sesuai dengan syariah untuk menumbuhkan perdagangan halal.
Kedua badan usaha itu juga akan berkolaborasi antara lain dalam meningkatkan hubungan bisnis kedua negara; memberikan informasi tentang proyek baru yang sedang berlangsung dan potensial; menjajaki peluang untuk asuransi, reasuransi, dan co-asuransi untuk ekspor dan investasi; mengeksplorasi pemulihan klaim yang akan dikumpulkan di Indonesia atau di UEA; dan berbagi keahlian dan praktik terbaik dalam penjaminan emisi komersial, manajemen risiko, penilaian negara, klaim, dan pemulihan.
ECI dan Indonesia Re juga akan mendukung sektor ekonomi strategis seperti industri baja dan aluminium, keramik, energi terbarukan, mekanik, dan pengelolaan limbah.