Fakta di Balik Akuisisi PLTU PLN oleh PTBA, Jalan Masih Panjang?

Banyak pihak yang menyangsikan aksi PT Bukit Asam Tbk. mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), terlebih jika tujuannya untuk mempercepat jadwal penghentian operasional PLTU batu bara itu dari 24 tahun menjadi 15 tahun.

Ibeth Nurbaiti

24 Okt 2022 - 21.00
A-
A+
Fakta di Balik Akuisisi PLTU PLN oleh PTBA, Jalan Masih Panjang?

PLTU Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis, JAKARTA — Aksi PT Bukit Asam Tbk. mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjadi sorotan banyak pihak, meskipun prosesnya masih panjang.

Sejumlah kalangan menilai kerja sama kedua perusahaan pelat merah itu akan saling menguntungkan, baik PLN maupun PTBA, termasuk menuju cita-cita net zero emission. Bagi PLN, portofolio pembangkit listriknya menjadi lebih hijau, sementara bagi PTBA dapat pengembalian investasi dari penjualan batu baranya ke PLN. 

Baca juga: Demi Transisi ke Energi Bersih, PTBA Ambil Alih PLTU PLN

Ditambah lagi, PLTU Pelabuhan Ratu disebut relatif lebih mudah diintegrasikan dengan sistem rantai pasok batu bara PTBA. Adapun, estimasi kebutuhan batu bara PLTU tersebut sebanyak 4,5 juta ton per tahun atau 67,5 juta ton selama 15 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.