Fakta Menarik Jalan Tol Terpendek di Indonesia

Indonesia mempunyai jalan tol dengan panjang terpendek yakni ruas Tol Cibitung–Cilincing seksi 1 segmen junction Cibitung–Interchange Telaga Asih yang hanya kurang dari 3 kilometer (km).

Yanita Petriella

20 Jun 2023 - 14.39
A-
A+
Fakta Menarik Jalan Tol Terpendek di Indonesia

ruas tol Cibitung-Cilincing. dok Bisnis

Bisnis, JAKARTA – Indonesia mempunyai jalan tol dengan panjang terpendek yakni ruas Tol Cibitung–Cilincing seksi 1 segmen junction Cibitung–Interchange Telaga Asih yang hanya kurang dari 3 kilometer (km). 

PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (WTR) merupakan pengelola ruas Tol Cibitung–Cilincing. 

Dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), segmen junction Cibitung–interchange Telaga Asih yang memiliki panjang ruas sebesar 2,65 km ini telah dioperasikan sejak 30 Juli 2021 lalu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 837/KPTS/M/2021.   

Tol Cibitung–Cilincing seksi I (junction Cibitung–Interchange Telaga Asih) menjadi jalan bebas hambatan terpendek di Indonesia yang merupakan jaringan jalan tol di kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang akan menghubungkan konektivitas kawasan industri di Cikarang dengan Pelabuhan Tanjung Priok. 

Pembangunan jalan tol ini dibuat untuk memberikan dukungan kelancaran mobilitas, pergerakan komuter dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung dan Cilincing.
 
Jalan tol Cibitung–Cilincing seksi I juga berperan untuk menghubungkan konektivitas kawasan industri di Cikarang dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
 
Sebagai informasi, jalan Tol Cibitung–Cilincing pada mulanya dimenangkan oleh MTD CPT Expressway dari Malaysia. Akan tetapi akibat persoalan lahan, proyek itu jalan di tempat. Pada 2017, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) mengakuisisi 55 persen saham proyek bergandengan dengan anak usaha Pelindo II, PT Akses Pelabuhan Indonesia dengan kepemilikan 45 persen. 

Jalan Tol Cibitung–Cilincing memiliki panjang 34,7 kilometer yang terdiri dari 4 seksi yakni seksi 1, yakni ruas Cibitung–Telaga Asih, seksi 2 ruas Telaga Asih–Gabus, seksi 3 ruas Tambelang–Tarumajaya, dan seksi 4 Tarumajaya–Cilincing. Selain itu, seksi 2 dan seksi 3 juga sudah beroperasi sejak jalan tol ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan September 2022.

Jalan Tol Cibitung–Cilincing merupakan bagian dari jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Tol Cibitung–Cilincing seksi 4 Tarumajaya–Cilincing sepanjang 7,7 km akan beroperasi pada akhir tahun ini. 

Baca Juga: Ambisi Pemerintah Operasikan Jalan Tol 3.500 Km 2024 Harus Pupus


Kebut Penyelesaian di 2024

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Triono Junoasmoro mengatakan penyelesaian pembangunan jalan tol dilaksanakan secara bertahap dari tahun ke tahun. Pembangunan jalan tol hingga tahun 2014 sepanjang 790 km dan dilanjutkan pada periode 2015–2019 telah berhasil menyelesaikan sepanjang 1.298 km, termasuk tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

“Pada periode 2020–2024, target pembangunan jalan tol sepanjang 1.367 km dapat terwujud, dimana dari tahun 2020 hingga Mei 2023, telah selesai sepanjang 535,5 km dan akan menyusul 309,78 km jalan tol baru yang tersebar di 13 ruas hingga akhir tahun 2023 mendatang,”

Adapun beberapa ruas tol yang telah beroperasi pada Januari–Mei 2023 yakni jalan tol Semarang–Demak seksi 2 Sayung–Demak sepanjang 16,01 km, Becakayu seksi 2A Jakasampurna–Kayuringin dengan panjang 4,88 km, dan Cinere–Jagorawi seksi 3A Kukusan–Krukut dengan sepanjang 3,5 km.

“Ditargetkan total panjang jalan tol yang selesai konstruksi/fungsional dan operasional hingga 2024 seluruhnya mencapai 3.455 km,” ucapnya.

Hingga akhir tahun ini, terdapat sejumlah ruas baru yang ditargetkan akan beroperasi di tahun ini yakni jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan seksi 4-6 sepanjang 28,2 km. Kemudian, Tol Ciawi–Sukabumi seksi 2 dengan panjang 11,9 km, Tol Cibitung–Cilincing seksi 4 sepanjang 7,7 km, Tol Cimanggis–Cibitung seksi 2 dengan panjang 23,01 km, Tol Serpong–Cinere seksi 2 sepanjang 3,6 km, dan Tol Sigli–Banda Aceh seksi 5-6 sepanjang 13,2 km.

“Selanjutnya yakni Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat seksi 1-2 sepanjang 38,45 km, Tol Pasuruan–Probolinggo seksi 4A dengan panjang 8,57 km, Tol Jakarta–Cikampek II Selatan paket 3 dengan panjang 31,25 km, Tol Serpong–Balaraja seksi 1B sepanjang 5,4 km, Tol Kisaran–Tebing Tinggi dengan panjang 47,6 km, Tol Binjai–Langsa sepanjang 26,2 km, dan Tol Simpang Indralaya–Prabumulih sepanjang 64,7 km. 

Menurut Triono, pembangunan jalan tol sangat bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah karena mobilitas barang, logistik, dan manusia menjadi lebih cepat dan efisien karena pengurangan waktu tempuh dan penghematan biaya operasional angkutan.

“Sebagai contoh Tol Trans Jawa yang mendorong tumbuhnya kawasan industri baru antara lain Batang, Subang, Tegal, Pemalang, Kendal, Brebes, hingga sejumlah wilayah di selatan, seperti Boyolali, Sragen, Ngawi, dan Nganjuk. Penguatan UMKM lokal juga menjadi bagian dalam pengembangan jalan tol dimana di setiap rest area tidak hanya diisi oleh merek besar tetapi juga produk-produk UMKM lokal,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.