Fakta Pahit di Tengah Polemik Ekspor Gas Indonesia ke Singapura

Kalau ditelisik lebih dalam, fakta menunjukkan bahwa pasar gas di dalam negeri sebenarnya masih belum mapan dibandingkan dengan negara lain. Melimpah ruahnya potensi cadangan gas di Tanah Air ternyata tidak diikuti dengan optimalisasi penggunaannya yang masih terbilang minim.

Ibeth Nurbaiti

12 Sep 2023 - 17.21
A-
A+
Fakta Pahit di Tengah Polemik Ekspor Gas Indonesia ke Singapura

Ilustrasi jaringan pipa untuk mengangkut gas alam. Pemerintah diminta tetap memperhatikan alokasi gas untuk kebutuhan industri dalam negeri selepas adanya perpanjangan kontrak ekspor gas Indonesia ke Singapura hingga 2028 atau 5 tahun setelah perjanjian itu berakhir tahun depan./Canva

Bisnis, JAKARTA — Kebijakan menyangkut ekspor komoditas, tak terkecuali untuk gas bumi, selalu menjadi persoalan yang dilematik. Kekhawatiran tidak terpenuhinya kebutuhan gas di dalam negeri sering kali memicu terjadinya polemik.

Terlebih, permintaan gas di dalam negeri dipastikan akan terus meningkat ke depannya, terutama untuk kebutuhan industri pupuk yang disebut-sebut terpaksa melakukan impor gas untuk mencukupi bahan baku produksinya.

Ditambah lagi, gas bumi dinilai memiliki peranan yang sangat penting dalam proses percepatan transisi energi. Selain potensinya di Indonesia yang terbilang besar, gas bumi juga lebih bersih ketimbang batu bara maupun minyak bumi.

Baca juga: Menyambung Asa Pipa Gas Cisem Terintegrasi di Pulau Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.