Fakta Proyek Jalan Tol Terpanjang Indonesia, Getaci Belah Gunung

Proyek jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) sepanjang 206,65 km digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia.

Yanita Petriella

16 Jan 2023 - 00.45
A-
A+
Fakta Proyek Jalan Tol Terpanjang Indonesia, Getaci Belah Gunung

-

Bisnis, JAKARTA – Proyek jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) sepanjang 206,65 Kilometer (Km) digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Ruas tol Getaci ini menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat (Jabar) sepanjang 171,40 Km dan Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 35,25 Km.

Apabila selesai dibangun, tol Getaci akan menggeser posisi Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) yang saat ini masih menjadi tol terpanjang di Indonesia dengan bentang 189 kilometer.

Pembangunan Tol Getaci diperkirakan akan menghabiskan biaya investasi sebesar Rp56,20 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun yang terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Tol Getaci menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden No. 109/2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Proyek dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dimulai dengan kategori unsolicited. Pembangunan jalan Tol Getaci dilaksanakan oleh 8 perusahaan yang tergabung dalam konsorsium PT Jasa Marga Gede Bage Cilacap (PT JGC). Kedelapan perusahaan tersebut yakni PT. Jasa Marga Tbk (JSMR), kemitraan PT Daya Mulya Turangga, PT Gama Grup dan PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). 

JGC menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang. JGC memiliki struktur permodalan yaitu modal dasar senilai Rp5,42 triliun, modal ditempatkan dan disetor Rp2,88 triliun. Adapun, modal dasar dibagi menjadi 54,29 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Saham utama sebesar 32,5 persen dimiliki oleh JSMR dan saham kolektif sebesar 67,5 persen  dimiliki oleh masing-masing kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group sebanyak 27,5 persen, WSKT sebesar 20 persen, PTPP sebear 10 persen, dan WIKA sebesar 10 persen.

Adapun JSMR, WSKT, PTPP, dan WIKA merupakan keluarga BUMN konstruksi, yang sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintah. Adapun, PT Jasa Sarana merupakan BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Investment Holding Company bergerak dalam bidang pengelolaan infrastruktur meliputi Transportasi, Energi, Telematika, Manajeman Limbah dan Infrastruktur Kesehatan.

Uniknya, dalam struktur kepemilikan Jasa Sarana, terdapat Grup Bakrie dan CMNP. Perincian pemegang saham Jasa Sarana ialah Pemerintah Provinsi Jawa Barat 79,11 persen, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) 16,95 persen, PT Bakrie Infrastructure 3,76 persen, dan PT Indec Internusa 0,18 persen. Adapun, sebagian saham CMNP dimiliki oleh Jusuf Hamka.

Sementara itu, Gama Group bersama PT Daya Mulia Turangga (DMT) juga proyek Tol Solo – Jogja – YIA Kulonprogo bernilai Rp26,6 triliun. Gama Group merupakan perusahaan yang didirikan oleh Martua Sitorus bersama saudaranya, Ganda Sitorus. Perusahaan ini mulanya bergerak di bidang kelapa sawit dan belakangan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai sektor, seperti properti dan semen.

Martua sendiri lebih dikenal sebagai pendiri Wilmar International Ltd. yang berbasis di Singapura. Perusahaan tersebut didirikan Martua bersama rekannya Kuok Khoon Hong alias William pada 1991. Kuok tak lain merupakan keponakan dari pengusaha kenamaan Malaysia Robert Kuok.

Baca Juga: Simak Rencana Kenaikan Tarif 25 Ruas Jalan Tol Sepanjang 2023

Pembangunan jalan tol Getaci terbagi atas 4 seksi yang dimulai dari titik awal Gedebage Junction di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keempat seksi itu yakni seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara sepanjang 45,20 Km, Seksi 2 Garut Utara – Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km, Seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan sepanjang 76,78 Km, dan Seksi 4 Patimuan – Cilacap sepanjang 34,35 Km. 

Rencananya, Tol Getaci akan mulai dikonstruksi pada kuartal II tahun ini. Jadwal konstruksi tersebut mundur dari rencana awal yang seharusnya mulai dibangun pada akhir tahun lalu.

Tol Getaci ditargetkan selesai pada 2024 untuk tahap pertama dan ditargetkan secara keseluruhan dapat beroperasi pada 2029. Saat ini progres pembangunan Jalan Tol Getaci sudah dilakukan penetapan lokasi (penlok) wilayah Jawa Barat, dan dilanjutkan penlok di Jawa Tengah. Setelah proses penlok dilakukan, proses pengadaan tanah akan mulai dilakukan agar dapat dimulai proses konstruksi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan Pembangunan jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, semakin melancarkan distribusi barang dan jasa hingga pengembangan industri dan pariwisata di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Basuki meminta dalam pembangunan Tol Getaci ini diharapkan dapat menjaga kaidah lingkungan hidup seperti tidak merusak bukit yang ada. Selama proses konstruksi juga harus tetap memperhatikan kualitas pembangunan sehingga hasilnya bukan hanya tersambung namun juga lebih nyaman digunakan.

“Jalan Tol Getaci khususnya di wilayah Gedebage ini struktur geologinya cukup rumit dengan banyak batuan gunung yang rawan longsoran, sehingga perlu penanganan khusus selama proses konstruksi,” ucapnya. 

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menambahkan pembangunan jalan Tol Getaci dimulai pada Maret 2023. Jalan yang akan dilalui yaitu dari Gedebage kemudian gerbang keluar tol beberapa tempat dan untuk sementara sampai Kota Tasikmalaya persisnya di Jalan Suaka. Nanti tahap yang selanjutnya dari Tasikmalaya ke Cilacap.

Uu berharap pembangunan proyek Tol Getaci bisa berjalan sesuai dengan rencana, tidak bernasib seperti Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) atau Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu).

“Pengertian dari masyarakat yang diharapkan termasuk sosialisasi yang lebih awal dan lebih jelas pada masyarakat masalah teknis tentang pembebasan tanah,” tuturnya. (Muhammad Ridwan/Yanita Petriella)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.