Faktor Di Balik Pelemahan Harga Saham BABP Sejak Rights Issue

PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) mengalami penurunan selama masa perdagangan rights issue. Pengamat pun menilai hal ini sebagai kewajaran.

Khadijah Shahnaz Fitria

28 Sep 2021 - 21.17
A-
A+
Faktor Di Balik Pelemahan Harga Saham BABP Sejak Rights Issue

Aplikasi Motion. /Dok. Bank MNC

Bisnis, JAKARTA — Kinerja saham PT Bank MNC Internasional Tbk. akhir-akhir ini, khususnya selama masa perdagangan rights issue terus memerah, berbanding terbalik dengan kinerjanya sejak akhir Mei hingga awal Agustus 2021 yang melesat tinggi.  

Emiten berkode saham BABP ini telah memulai periode pelaksanaan rights issue pada 14 September 2021 hingga 27 September 2021, yang menawarkan sebanyak-banyaknya 14.234.614.922 saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp318 setiap saham.

Adapun, harga saham MNC Bank pada penutupan perdagangan Senin (13/9) atau sebelum periode rights issue berada di level Rp352 per saham. Namun, mulai periode perdagangan rights issue, harga saham BABP terus merosot hingga ke level Rp262 per saham pada perdagangan hari ini, Selasa (28/9).

Dengan demikian, selama 10 hari periode perdagangan rights issue, saham MNC Bank telah terkoreksi sebesar 20,45%. Apakah saham BABP ini menarik untuk ditebus?

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan jika melihat dari prospek layanan digital dengan Motionbanking-nya, seharusnya BABP menarik dalam pertumbuhan kinerja kedepannya.

Reza pun menilai MotionBanking tersebut bisa terintegrasi dengan layanan perbankan lainya maupun terkoneksi dengan aplikasi lainnya.

"Baik ke aplikasi online trading-nya MNC Sekuritas maupun lainnya sehingga nantinya dapat menjadi bagian dari ekosistem layanan digitalisasi perbankan," ujar Reza kepada Bisnis pada Selasa (28/9).

Reza pun menambahkan bahwa penurunan yang terjadi di BABP merupakan hal yang wajar terjadi ketika rights issue. Ia pun menuturkan biasanya penurunan harga rights issue berada di bawah harga pasar agar bisa terserap.

"Tapi, kalau harga RI di atas harga pasar maka [sebaliknya]. Saya kurang tau detail, apakah BABP sudah ada calon buyer yang akan menyerap RI-nya," tutupnya.

Hal senada pun diuraikan oleh Analis pasar modal sekaligus ekonom dari LBP Institute Lucky Bayu Purnomo. Menurutnya, pelemahan harga wajar terjadi apabila suatu perusahaan melakukan aksi korporasi atau rights issue.

"Aksi korporasi perusahaan tidak semuanya menghasilkan dampak positif," ujar Lucky kepada Bisnis pada Selasa (28/9).

Lucky pun menegaskan hal ini merupakan suatu kewajaran melihat kinerja harga saham BABP selama 6 bulan terakhir memperoleh apresiasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, tuturnya, proses distribusi rights issue yang terjadi saat ini bukanlah menjadi penyebab turunnya harga BABP, melainkan semata karena penyesuaian harga usai kenaikan yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.