Bisnis, JAKARTA - Pemerintah mematok penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN senilai Rp666 triliun dalam APBN 2024. Jumlah itu meningkat hingga 115% dibandingkan dengan realisasi pada 2023 senilai Rp308 triliun.
Kenaikan jumlah penerbitan SBN dinilai sebagai antisipasi terhadap pembengkakan belanja negara. Selain itu, target penerimaan pajak tahun ini sebesar 6% atau di bawah angka ilmiahnya, menjadi satu strategi pemerintah untuk mengamankan penerimaan.
Satu sisi, melonjaknya penerbitan SBN bukan tanpa risiko. Dengan tingkat suku bunga acuan yang masih tinggi, pemerintah perlu perlu menawarkan imbal hasil atau yield yang lebih menarik agar masyarakat berminat untuk menyerap instrument investasi tersebut.
Dengan penawaran bunga yang lebih tinggi, tentu saja berpotensi membebani anggaran negara dari sisi pembayaran bunga ke investor.