Bisnis, JAKARTA - Industri financial technology atau fintech di dua ekonomi besar di Asia, India dan Indonesia tak akan berhenti berlari meski diterjang tekanan ekonomi global dan inflasi pada tahun 2023.
India dan Indonesia boleh dibilang memiliki karakteristik konsumen yang serupa dengan jumlah populasi besar dan tingkat inklusi keuangan yang tidak merata.
Dengan populasi sebesar 1,3 miliar, India telah menyediakan basis data penduduknya agar terhubung dengan sistem pemerintahan, sehingga segala kepentingan masyarakat dapat ditransfer secara langsung tanpa pihak ketiga.
Saat ini, India menjadi lima teratas untuk pasar fintech dunia dengan nilai pasar mencapai US$50 miliar pada 2021 dan diprediksi menjadi US$100 miliar pada 2025.