Fokus Garap TOD, Proyek Adhi Commuter Properti Laku Keras

PT Adhi Commuter Properti terus fokus untuk mengembangkan proyek properti transit oriented development (TOD). Anak perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. itu pun berhasil menjual 58 persen produknya dari 11 proyek yang tengah digarap.

Yanita Petriella

16 Sep 2021 - 14.43
A-
A+
Fokus Garap TOD,  Proyek Adhi Commuter Properti Laku Keras

Salah satu proyek PT Adhi Commuter Properti./Istimewa

Bisnis, JAKARTA – PT Adhi Commuter Properti berhasil menjual 58 persen produknya dari 11 proyek yang tengah digarap. Konsep transit oriented development (TOD) yang dikembangkan perusahaan menjadi salah satu faktor larisnya hunian tersebut.

Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza mengatakan bahwa minat masyarakat akan hunian dengan konsep TOD yang dikembangkan perusahaan tersebut terbilang tinggi.

Hal itu terlihat dari pre-sales hingga kini mencapai 58,1 persen dari 11 proyek yang tengah dikembangkan.

“Hal ini menunjukkan permintaan yang kuat untuk kelas akses residensial berkonsep TOD di simpul transportasi utama, sekaligus membuktikan bahwa konsep TOD menarik sebagai tujuan investasi. Konsep TOD sudah diterapkan di Hong Kong, Tokyo, Singapura, Beijing, dan Kopenhagen,” ujarnya pada Kamis (16/9/2021).

Dalam mengembangkan proyek hunian, kata dia, anak perushaaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. itu memiliki proses yang sangat terstruktur dan efisien pada cash conversion cycle.

Perusahaan hanya memerlukan 18–24 bulan untuk mengerjakan rumah tapak mulai dari awal konstruksi hingga serah terima. Sementara itu, pengerjaan hunian bertingkat memakan waktu sekitar 36 bulan.

“Pada dasarnya, kami memiliki siklus pendapatan yang cukup cepat disertai dengan metode pengembangan yang efisien dan periode launch to transfer untuk menjaga pertumbuhan fundamental bisnis yang positif,” kata Indra.

Direktur Pengembangan Bisnis Adhi Commuter Properti Rozi Sparta pun optimistis hunian TOD ini memiliki peminat yang cukup banyak.

Menurutnya, keberadaan hunian yang berada di akses transportasi publik akan membantu masyarakat mengurangi biaya mobilitas, mengurai kemacetan di Jabodetabek, sekaligus menekan tingkat polusi udara.

Dengan begitu, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga akan turut meningkat, termasuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membuat berbagai program pemerintah dalam menyelesaikan masalah transportasi menjadi efektif.

Optimisme penjualan hunian dengan konsep TOD juga didukung dengan adanya stimulus pemerintah berupa pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga 100 persen untuk properti bernilai hingga Rp2 miliar, dan 50 persen untuk properti bernilai lebih dari Rp2 miliar hingga Rp5 miliar.

Dari sisi makro ekonomi, proporsi penduduk muda Indonesia yang lebih besar dan meningkatnya pendapatan rumah tangga juga diyakini akan menjadi pemacu permintaan terhadap sektor properti pada masa mendatang.

“Kami mengharapkan pemulihan yang signifikan dari pandemi Covid-19 dengan massalnya pemberian vaksinasi, sehingga akan meningkatkan kembali mobilitas masyarakat,” kata Rozi.

PERCAYA DIRI GARAP TOD

Adhi Commuter Properti memang terus fokus mengembangkan proyek hunian berbasis TOD yang berjarak nol kilometer dari stasiun light rail transit (LRT) Jabodebek.

Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan bahwa konsep hunian TOD yang menempel langsung kepada transportasi massal di Jabodetabek sangat relevan bagi masyarakat dengan tingkat mobilitas yang tinggi.

Sumber: Adhi Commuter Properti

Fasilitas pendukung gaya hidup masyarakat perkotaan yang dekat dengan simpul transportasi umum di proyek hunian Adhi Commuter Properti pun memudahkan mobilitas penghuni, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

“Apalagi, hunian kami dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung gaya hidup masyarakat. Ini menjadi daya tarik dari hunian yang tengah kami kembangkan,” ujarnya.

Rizkan menuturkan keuntungan yang ditawarkan oleh proyek-proyek perusahaan itu yakni imbal hasil yang superior serta akses transportasi lebih mudah dan memadai untuk pergerakan orang dan barang yang akan berdampak pada efisiensi waktu.

Keuntungan lainnya adalah kontribusi terhadap upaya mengurangi polusi udara dengan hunian yang terintegrasi dengan transportasi massal di tengah masyarakat.

“Ditambah lagi di properti yang dikembangkan Adhi Commuter Properti ini terdapat kawasan lifestyle mall, shopping arcade, culinary street, thematic shop houses, community plaza, dan commercial area,” ujarnya.

Rizkan menilai LRT akan menjadi salah satu tulang punggung transportasi massal di Jabodebek selain kereta rel listrik (KRL), mass rapid transit (MRT), dan bus rapid transit (BRT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.