JAKARTA – Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Telkomsel menyampaikan bahwa nilai sinergi yang didapatkan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah mencapai Rp507 miliar. Kinerja saham GOTO seakan tak mempengaruhi kolaborasi.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam memaparkan nilai sinergi (synergy value) antara perusahaan dengan GOTO yang telah mendorong percepatan dan memperkuat positioning ekosistem digital Telkomsel.
"Hingga September 2022, synergy value yang dihasilkan mencapai Rp507,3 miliar atau tumbuh 50,3 persen secara tahunan," kata Hendri melalui keterangan pers, Jumat (9/12/2022).
Dia menjelaskan bahwa synergy value yang terbangun antara Telkomsel bersama GOTO telah memperkuat layanan berbasis digital, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia.
Hal ini, tambah Hendri, turut mendorong performa lini bisnis utama Telkomsel serta mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama.
Beberapa di antaranya adalah Paket Swadaya Telkomsel atau paket data internet khusus untuk mitra driver Gojek dan merchant GoFood, digitalisasi mitra reseller/outlet Telkomsel di ekosistem GoShop, serta solusi layanan call masking dari Telkomsel nGage.
Baca juga: Susut Laba Telkom Gara-Gara GOTO
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menegaskan bahwa dalam melakukan investasi digital, TelkomGroup fokus tidak hanya kepada capital gain semata, namun juga lebih pada potensi synergy value yang dihasilkan baik bagi TelkomGroup maupun BUMN.
"Saat ini synergy value Telkomsel-GoTo yang dihasilkan sudah cukup besar bahkan tumbuh di atas 50 persen daripada tahun lalu," tutur Ririek.
Lebih lanjut, kata dia, hal yang sama juga berlaku pada MDI di mana synergy value yang dihasilkan dari investasi MDI ke startup memiliki nilai yang lebih besar daripada capital gain.
Sebagai informasi, dalam laporan keuangannya, Telkom menjelaskan bahwa pada 16 November 2020, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau Gojek untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 juta per Desember 2020.
Baca juga: Antara Asa GOTO & Label Kinerja Saham Tekno Terburuk di Dunia
Opsi beli saham preferen memberikan hak kepada Telkomsel untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar US$300 juta dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan pada harga US$5,049 per saham.
Pada 17 Mei 2021, Gojek dan Tokopedia melakukan merger menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia dan membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai perjanjian CB, dengan CB akan dikonversi menjadi saham.
Lalu pada 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$150 juta yang setara dengan Rp2,1 triliun dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta atau setara Rp4,29 triliun.
Berdasarkan perubahan akta pada 19 Oktober 2021, GOTO melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham, menjadi 23,72 miliar lembar saham.
Dengan investasi dan stock split ini, maka Telkomsel tercatat memperoleh saham GOTO pada harga Rp270 per saham.
Pada 30 September 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp246 per saham.
Adapun saat ini, saham GOTO terus turun hingga di bawah Rp100 dan mengalami auto reject bawah (ARB) 10 hari berturut-turut. (Annisa Kurniasari Saumi)