Bisnis, JAKARTA - Inflasi yang masih di atas target ternyata masih menghalangi langkah Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter. Dalam risalah terbaru, bank sentral AS telah berencana untuk kembali mengerek suku bunga pada Juli setelah sempat memberi jeda.
Rencana ini tidak diduga karena data ekonomi AS sebenarnya sudah menunjukkan kondisi yang jauh lebih baik di mana inflasi mencapai 4 persen (year on year/yoy) pada Mei 2023.
Risalah pertemuan ada 13-14 Juni menyebutkan bahwa sejumlah gubernur menginginkan kenaikan suku bunga karena progres dalam meredam inflasi berjalan lambat. Beberapa akan mendukung kenaikan seperempat poin sebagai gantinya.
"Perekonomian sedang menghadapi guncangan dari kondisi kredit yang makin ketat, termasuk suku bunga yang naik, untuk rumah tangga dan bisnis, yang mana dapat membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi, meskipun perluasan dampaknya masih belum pasti," seperti dikutip risalah tersebut seperti yang dipublikasikan pada Rabu (5/7/2023).