Bisnis, JAKARTA — GDS Holdings Limited pengembang dan operator terkemuka pusat data asal China mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi lahan di Nongsa Digital Park, Batam.
GDS berencana membangun dua gedung pangkalan data baru di lokasi tersebut, yang terdiri atas total luas lantai lebih kurang 10.000 meter persegi dan total kapasitas daya TI sebesar 28 MW. GDS mengharapkan untuk mengamankan pasokan energi terbarukan untuk mendukung lokasi pangkalan datanya.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Nongsa Digital Park sebagai kawasan ekonomi khusus dan Presiden Joko Widodo menyebutnya sebagai “jembatan digital” negara itu ke seluruh dunia.
Pengembangan GDS di Nongsa Digital Park akan melengkapi proyek yang ada di Nusajaya Tech Park, Johor Bahru, Malaysia yang membentuk inti yang kuat untuk strategi “Singapore Plus” di wilayah tersebut.
Perusahaan baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan penyedia layanan cloud utama China untuk mendukung ekspansi internasionalnya. GDS akan diprioritaskan sebagai penyedia pangkalan datanya di wilayah tersebut. Kerja sama strategis memperluas rasa saling percaya antara GDS dan pelanggan dari China hingga Asia Tenggara, memberi dorongan kuat bagi keberhasilan strategi regional perusahaan.
“Kami melihat permintaan yang kuat dari pelanggan cloud dan internet China untuk kapasitas pangkalan data hyperscale di Asia Tenggara, khususnya di Singapura atau lokasi dekat pantai,” kata William Huang, Ketua dan CEO GDS seperti dikutip melalui Globe Newswire, Senin (15/11/2021).
“Kami senang telah mengamankan potensi kehadiran di Batam, yang melengkapi kehadiran kami di Johor Bahru. Kami berharap dapat memperdalam hubungan kami dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memajukan proyek ini.”