Bisnis, JAKARTA - Investor memulai pertaruhan besar menghadapi situasi berkebalikan antara pelemahan ekonomi Amerika Serikat dan potensi pemulihan di China. Kekhawatiran meningkat jelang publikasi hasil risalah Federal Reserve pada Rabu (22/2/2023).
Risalah The Fed akan memberikan gambaran bagi investor akan pandangan terkait suku bunga acuan setelah data yang menjadi acuan seperti bursa tenaga kerja dan harga konsumen yang lebih tinggi. Selain itu, penjualan rumah juga jatuh ke level terendah pada Januari sejak Oktober 2010.
Indeks harga produsen AS Januari yang dirilis pada Kamis lalu menunjukkan harga grosir naik ke level tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Jika The Fed kembali ke jalur hawkish, maka greenback yang lebih kuat membuat minyak berdenominasi dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Seperti diketahui, The Fed telah mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Januari, laju terendah sejak Mei 2022.