Bisnis, JAKARTA – Libur Lebaran tahun ini membawa berkah tersendiri bagi sejumlah sektor industri. Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mudik Lebaran 2023. Jumlah tersebut meningkat 44,79 persen dibandingkan pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang.
Kenaikan jumlah pemudik ini terjadi seiring dengan dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang meningkatkan mobilitas masyarakat. Minat masyarakat untuk mudik atau berpergian juga didukung oleh tidak adanya larangan untuk mudik dan waktu cuti bersama yang cukup panjang.
Berdasarkan data dari PT Jasa Marga Tbk, tercatat sebanyak 1.350.682 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek pada H-7 hingga H-1 hari raya Idulfitri 1444 H. Angka ini meningkat 41,2 persen dari lalin normal yang mencapai 956.242 kendaraan dan meningkat 3 persen dari 1.311.893 kendaraan. Diprediksi jumlah kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek pada H+1 hingga H+7 di empat GT Utama akan mencapai 1,6 juta kendaraan. Angka itu naik 5,1 persen dari Lebaran 2022 dan naik 67,5 persen terhadap lalin normal.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan periode Lebaran 2023 akan memberikan dampak langsung hingga Rp67 triliun selama periode Lebaran. Momentum Idulfitri akan memberikan dampak langsung dan tidak langsung bagi perekonomian daerah.