Bisnis, JAKARTA — Asa pemerintah untuk bisa menekan hingga melepaskan Indonesia dari belenggu impor gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) dengan memacu produksi bahan bakar tersebut di dalam negeri kian kuat.
Setelah ditemukannya sejumlah lapangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia yang diidentifikasi berpotensi mengandung bahan baku gas seperti propana (C3) dan butana (C4) atau rich gas yang dapat diolah menjadi LPG, pemerintah bergerak cepat menarik investasi baru untuk kilang LPG.
Terlebih, pemerintah sebelumnya juga telah mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas agar mengoptimalkan investasi dan pengolahan lebih lanjut dari rich gas menjadi LPG, apalagi Indonesia juga memiliki cadangan rich gas yang belum dioptimalkan.
Seperti yang dilaporkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru-baru ini, setidaknya ada 12 lapangan migas yang berpotensi mengandung C3 dan C4 sebagai bahan baku LPG.