Bisnis, JAKARTA - Industri otomotif mendapatkan angin segar dari kebijakan perpanjangan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100 persen. Pemerintah secara resmi memperpanjang insentif pajak itu hingga akhir 2021.
Meski begitu, kebiakan tersebut tak cukup kuat mengangkat seluruh saham emiten otomotif. Hingga akhir perdagangan hari ini, Jumat (17/9/2021), dari 6 emiten otomotif yang dipantau Bisnis bergerak bervariatfi.
Terdapat 3 saham yang menguat, 2 melemah, dan 1 saham diam di tempat. Adapun jajaran saham emiten otomotif yang menguat yakni PT Tunas Ridean Tbk (TURI) yang naik 2,65 persen atau 35 poin ke posisi Rp1.355 per saham.
Kemudian, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang naik 2,55 persen ke posisi Rp1.005. Terakhir, saham PT Astra International Tbk (ASII) naik 0,93 persen menjadi 5.425.
Sedangkan saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) turun 0,88 persen ke posisi Rp565. Begitu pula dengan saham PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) yang terkoreksi 2,19 persen menjadi Rp1.340 dari penutupan kemarin Rp1.370.
Terakhir, saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) stagnan di posisi Rp705. Sebelumnya, analis RHB Research, Andrey Wijaya, mengatakan diskon PPnBM untuk kendaraan roda empat bakal menjadi salah satu penopang penjualan emiten otomotif hingga akhir tahun ini.
“Kami mempertahankan ekspektasi bahwa insentif itu akan terus meningkatkan dan mendorong penjualan wholesale kendaraan roda empat,” tulisnya dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg dan dikutip dari Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (31/8).
Menurut Andrey, katalis positif berasal dari kemudahan pembiayaan sejalan dengan rendahnya bunga kredit dan potensi penurunan suku bunga acuan. Di sisi lain, risikonya datang dari kompetisi yang lebih ketat di segmen MPV dan SUV.
RHB Research pun menyematkan peringkat overweight untuk sektor otomotif dan merekomendasikan beli PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target harga Rp6.900 per saham.
Sedangkan Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan, Frankie Wijoyo Prasetio, mengatakan sejauh ini diskon PPnBM 100% untuk kendaraan bermotor menjadi katalis bagi industri otomotif. Hal itu, lanjutnya, turut meningkatkan animo masyarakat untuk membeli unit mobil pada tahun ini.
“Untuk efek relaksasi pajak PPnBM mobil pada 2021 dirasa cukup menjadi angin segar bagi pelaku sektor otomotif, termasuk IMAS,” jelasnya kepada Bisnis.
Sementara itu, analis Valbury Asia Sekuritas Budi Rustanto merekomendasikan beli ASII dengan target harga Rp6.500 per saham. “Peluncuran produk baru akan mendorong penjualan Astra sekaligus menjaga pangsa pasar sekitar 50%,” tulisnya.
(Yuliana Hema)