Bisnis, JAKARTA— Di tengah fenomena winter tech dan minimnya suntikan dana terhadap bisnis startup atau rintisan, penggalangan dana melalui pasar modal dengan penawaran saham perdana atau IPO menjadi salah satu pertimbangan.
Bisnis rintisan atau startup unikorn pun mencari momentum untuk melaksanakan IPO. Meskipun cerminan dari IPO beberapa perusahaan startup jumbo yang lebih dulu melantai hasilnya tak menggembirakan, namun tidak serta merta seluruh perusahan teknologi memiliki kinerja buruk.
Salah satu bisnis rintisan, startup unikorn sektor finansial teknologi atau fintech Amartha mencari momentum melaksanakan IPO. Hal tersebut didorong dengan catatan keuntungan dalam 3 tahun terakhir dengan pertumbuhan bisnis atau compounded annual growt rate (CAGR) hingga 100 per per tahun.
Founder sekaligus CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra berujar secara berkala terus mengeksplorasi kesempatan yang ada termasuk strategic action berupa IPO. Menurutnya, bisnis yang dibangun ini memang memiliki penciptaan nilai jangka panjang yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.