Bisnis, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. masih tetap ramai ditransaksikan di pasar, mencerminkan masih tingginya ekspektasi investor terhadap pemulihan kinerja saham ini. Namun, seberapa tangguh sejatinya bisnis GoTo untuk dapat menjanjikan peningkatan kinerja dalam waktu dekat?
Secara umum, emiten berkode saham GOTO ini masih dibayang-bayangi oleh sejumlah sentimen negatif, antara lain ketidakpastian pencapaian laba, tekanan sektor teknologi secara umum, dan aksi bakar duit yang tetap berlanjut menjadikan prospek emiten ini masih berada dalam tanda tanya.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 31 Maret 2022, emiten dengan kode saham GOTO ini mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,47 triliun, naik 2,57 kali lipat dibandingkan dengan kuartal I/2021 yang rugi sebesar Rp1,81 triliun.
Strategi promosi bernilai jumbo kenyataannya masih dilanjutkan perseroan setelah berstatus sebagai emiten. Tentu saja, itu berarti dana yang diperoleh dari hasil IPO sebagian bakal mengalir pada kebutuhan terhadap pembiayaan beban promosi tersebut.