Bisnis, JAKARTA – Generasi milenial disebut kurang meminati untuk membeli rumah. Kebiasaan kaum milenial yang cenderung konsumtif di mana mereka lebih gemar berbelanja ketimbang menabung juga mempersulit untuk membeli rumah. Terlebih, harga rumah yang kian melambung dirasa semakin sulit dibeli bagi kaum muda.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat terdapat sekitar 81 juta generasi milenial di Indonesia yang masih belum memiliki rumah. Berdasarkan data BPS, angka backlog rumah mencapai 12,75 juta hunian. Hal inilah yang menjadi peluang pengembang untuk membidik generasi muda dalam memiliki rumah pertama atau end user.
Direktur Utama PT Wida Agung Group William Widjaja mengatakan pasar properti residensial khususnya menyasar end user memiliki prospek yang positif di tengah tekanan ekonomi baik pandemi telah melanda Tanah Air maupun berbagai sentimen negatif di tahun ini. Masih tingginya angka backlog atau kebutuhan akan rumah menjadi peluang besar bagi pengembang.
Saat ini, Wida Agung Group tengah menggarap proyek keduanya berupa kawasan perumahan Widari Village di Legok, Tangerang, Banten. Rencananya, Wida Agung Group akan membangun 1.000 unit rumah di lahan seluas 15 hektare yang merupakan tahap pertama. Adapun pengembang membenamkan nilai investasi Rp250 miliar untuk pengembangan awal.