Bisnis, JAKARTA – Emiten pertambangan harus mendapat tekanan pada awal tahun dari kebijakan pemerintah melarang ekspor batu bara. Kebijakan tersebut memang hanya berlaku selama satu bulan, namun dampaknya diproyeksi cukup signifikan.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Dessy Lapagu, menilai langkah pemerintah melarang ekspor batu bara memberikan pengaruh besar, bukan hanya dari emiten produsen batu bara berkalori tinggi, melainkan juga bagi emiten yang memiliki porsi ekspor cukup besar.
Beberapa di antaranya yaitu ITMG, ADRO, HRUM, dan INDY. Dia pun memproyeksi emiten yang memiliki porsi ekspor besar bakal merasakan dampak paling cepat, baik dari sisi pendapatan maupun pergerakan harga sahamnya. Itu lantaran ada potensi beberapa kontrak yang bakal dijalankan dan diekspektasi pada Januari 2022 harus dihentikan.
Samuel Sekuritas pun memilih saham PTBA sebagai top pick dengan rekomendasi beli dan target harga Rp3.500 per saham.