Bisnis, JAKARTA — Emiten BUMN pertambangan PT Timah Tbk. (TINS) menjadi sorotan banyak mata akhir-akhir ini akibat terungkapnya kasus korupsi komoditas timah oleh Kejaksaan Agung dengan estimasi tingkat kerugian negara hingga Rp271 triliun.
Pada saat bersamaan, perseroan mengumumkan kinerja keuangan yang mengecewakan untuk periode akhir tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangannya yang terbit akhir Maret 2024, perseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun, anjlok 32,89% secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan TINS ditopang oleh pertambangan timah sebesar Rp8,36 triliun, disusul pertambangan batu bara sebesar Rp1,05 triliun, dan segmen industri sebesar Rp962,22 miliar.
Selanjutnya, pendapatan segmen konstruksi menyumbang sebesar Rp307,5 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp441,79 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp2,73 triliun.