Bisnis, JAKARTA— Tren kenaikan harga minyak mentah berlanjut hingga akhir perdagangan Selasa berkat prospek perbaikan permintaan minyak. Hal ini seiring dengan investor yang semakin optimis bahwa perjalanan liburan di China akan meningkatkan, dan konsumsi bahan bakar di negara importir minyak terbesar di dunia tersebut.
Meski begitu, kekhawatiran akan prospek suku bunga, ekonomi global, hingga permintaan bahan bakar minyak tidak bisa dikesampingkan. Sebab, situasi tersebut sempat mendinginkan harga minyak mentah.
Misalnya saja pada perdagangan Senin (24/4/2023), minyak mentah Brent tergelincir 75 sen atau 0,92 persen, menjadi US$80,91 per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate Amerika Serikat berada pada level US$77,13 per barel.
Catatan tersebut turun 0,95 persen lebih rendah. Sehingga, harga kedua minyak mentah tersebut turun lebih dari 5 persen pada pekan lalu. Kondisi tersebut tidak terlepas dari permintaan bensin di Negeri Paman Sam yang menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.