Bisnis, JAKARTA— Gejolak harga komoditas terjadi sejak konflik antara Rusia dan Ukraina dimulai pada awal Maret 2022. Sejak saat itu hingga awal Mei 2022, harga komoditas masih tetap tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk komoditas emas hitam batu bara.
Adapun tingginya harga komoditas menyusul larangan impor batu bara Rusia oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Jepang. Sanksi ini berdampak besar bagi negara-negara Eropa yang selama ini mengandalkan batu bara Rusia.
Aktivitas ekonomi pascapandemi dan perang di Ukraina telah meningkatkan permintaan batu bara. Terlebih, negara-negara seperti Jepang yang telah melarang impor bahan bakar dari Rusia, semakin memperketat pasokan dan mendorong harga lebih tinggi.
Shirley Zhang, analis utama untuk pasar batu bara Asia Pasifik di konsultan energi Wood Mackenzie mengatakan isu lingkungan belum mengurangi permintaan batu bara dunia. Bahkan jika konflik Rusia-Ukraina tak terjadi, batu bara masih akan menjadi primadona.