Harga Emas Melemah Seiring Rencana Kenaikan Suku Bunga AS

Kebijakan the Fed yang berencana menaikan suku bunga lebih cepat telah mendorong dolar AS menguat. Sentimen tersebut pun terus menekan harga emas.

Aprianto Cahyo

29 Sep 2021 - 09.03
A-
A+
Harga Emas Melemah Seiring Rencana Kenaikan Suku Bunga AS

Ilustrasi emas 24 karat pegadaian - Bisnis

Bisnis, JAKARTA - Kebijakan Federal Reserve, atau the Fed, untuk menaikan suku bunga lebih cepat telah berdampak pada harga emas. Harga logam mulia itu bahkan tergelincir ke level terendah dalam tujuh hari terakhir pada perdagangan Selasa (28/9/2021).

Dilansir dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange merosot 14,5 poin atau 0,83 persen ke level US$1.737,50 per troy ounce. Sehari sebelumnya, Senin (27/9/2021), emas berjangka naik tipis 0,3 poin atau 0,02 persen ke US$1.752.

Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek mengatakan dot plot yang ditetapkan oleh anggota FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) menandakan kenaikan suku bunga Fed yang lebih awal dari perkiraan. “Pergerakan yang lebih tinggi melintasi kurva imbal hasil terus berdampak negatif pada emas," kata Bart Melek, dilansir Antara, Selasa (28/9/2021).

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Di siis lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan naik kembali di atas 1,5 persen, level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, dengan pasar mulai memperhitungkan inflasi masa depan yang lebih tinggi.

Ada pula tekanan dari dolar AS yang terus menguat. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rivalnya naik 0,4 persen. Hal itu membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Dolar telah terapresiasi lebih lanjut selama beberapa hari terakhir, yang menambah tekanan pada harga emas. Pelaku pasar tampaknya memperkirakan kenaikan suku bunga lebih awal akan dilaksanakan oleh The Fed," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan. 

Gubernur The Fed Jerome Powell pada Selasa (28/9/2021) mengatakan bahwa ekonomi AS masih jauh dari mencapai pekerjaan maksimum. Hal itu menjadai komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, lembaga riset The Conference Board yang berbasis di AS, melaporkan pada Selasa (28/9/2021) bahwa indeks kepercayaan konsumen AS merosot ke 109,3 pada September 2021. Level tersebut merupakan yang terendah dalam tujuh bulan dan turun dari revisi 115,2 pada Agustus. Ini memberikan beberapa dukungan bagi emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.