Bisnis, JAKARTA — Benang kusut problem kelangkaan pupuk nonsubsidi yang tidak kunjung terurai sejak kuartal terakhir tahun lalu mulai berimbas signifikan terhadap kesejahteraan petani serta produktivitas sektor agrobisnis.
Menurut laporan Serikat Petani Indonesia (SPI), pendapatan petani yang tecermin dalam nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan yang cukup drastis pada Februrari 2022, akibat kenaikan harga pupuk nonsubsidi sejak akhir tahun lalu.
Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI Kusnan mengatakan tendensi kemerosotan NTP terjadi merata di setiap daerah.
“Di Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional, [NTP] itu sudah di titik impas sebesar Rp4.300 malah bisa anjlok sampai Rp3.900 saat panen raya nanti pada Maret 2022,” kata Kusnan saat dihubungi, Minggu (6/2/2022).