Harga Rumah di Perkotaan Jauh Meningkat, Rentvesting Jadi Opsi

Rentvesting rumah boleh jadi istilah yang jarang terdengar, tetapi sebenarnya sangat mungkin telah dijalankan oleh cukup banyak orang, terutama kaum muda yang telah menyadari pentingnya memiliki rumah sendiri. Rentvesting ada kelebihan dan kekurangannya.

M. Syahran W. Lubis

18 Mar 2022 - 23.56
A-
A+
Harga Rumah di Perkotaan Jauh Meningkat, Rentvesting Jadi Opsi

Ilustrasi perumahan./Bisnis

Bisnis, JAKARTA – Pernah mendengar istilah rentvesting di bidang properti? Boleh jadi istilah ini tak terlalu sering muncul, tetapi sebenarnya banyak orang menjalankannya.

Mengutip laman SunCorp, perusahaan finansial yang berbasis di Brisbane, Queensland, Australia, rentvesting adalah strategi kepemilikan rumah di mana seseorang menyewa properti untuk dihuni yang sesuai dengan gaya hidupnya, sementara orang itu sebenarnya memiliki properti untuk tujuan investasi investasi yang sesuai dengan anggarannya.

Ini terutama didorong oleh harga rumah di perkotaan telah jauh meningkat, yang membuat strategi ini semakin populer, terutama di kalangan pembeli muda.

Dia telah membeli rumah di tepi kota, sedangkan yang bersangkutan ingin dekat dengan tempatnya bekerja di kawasan pusat bisnis. Ini juga memicu munculnya praktis rentvesting. Jadi, bukan sekadar berburu gaya hidup.

Menurut Domain.com.au, di Australia pada 2016 sekitar sepertiga investor juga menjadi penyewa rumah. Sayangnya, di Indonesia tidak ada institusi yang membuat perkiraan berapa jauh perilaku rentvesting ini.

Alasan Pilih Rentvesting

Mungkin muncul pertanyaan, mengapa rentvesting menjadi pilihan. Pada awalnya barangkali tampak tidak masuk akal, mengapa terus melunasi pinjaman, katakanlah kredit pemilikan rumah (KPR) dan juga menyewa rumah lain pada saat yang sama? Bukankah lebih mudah untuk membeli rumah saja?

Tidak ada satu jawaban yang benar. Itu semua tergantung pada anggaran seseorang pelaku rentvesting, tahap kehidupan, serta gaya hidup yang dikehendaki.

Misalnya, mungkin seorang lajang dan ingin masuk ke pasar properti tetapi rumah yang dia inginkan tidak sesuai dengan kisaran harga. Atau mungkin dia telah mendapatkan properti sewaan yang bagus dan waktunya tidak tepat untuk pindah. Atau dia senang dengan kehidupan di dalam kota untuk saat ini, bahkan jika tahu pasti ingin pindah ke rumah yang lebih luas meski lebih jauh.


Rentvesting dapat memberi eseorang yang terbaik dari kedua sisi. Dia dapat membeli properti dan menyewakannya untuk menutupi sebagian atau seluruh biaya kepemilikan rumah, sambil terus menyewa rumah yang dihuni.

Jika properti investasi itu menghasilkan keuntungan, seseorang bahkan dapat menggunakan pendapatan tersebut untuk membiayai sewa rumahnya.

Pelaku rentvesting mungkin berakhir dengan pengeluaran yang sama jika hanya menyewa atau jika tinggal di rumah yang dimilikinya. Perbedaannya, ia bisa tinggal di tempat yang diinginkannya dan menginjakkan kaki di pasar properti.

Siasat Miliki Rumah di Kota

Untuk jangka panjang, asalkan rajin menjual dan membeli rumah, praktik rentvesting dapat disertai dengan upaya mempunyai hunian yang layak dan sesuai dengan keinginan serta berada di dekat tempatnya beraktivitas sehari-hari.

Siasatnya, boleh jadi seseorang mengambil rumah yang agak jauh dari perkotaan untuk tahap awal, dengan dia menyewa rumah di belakang kantornya di pusat kota.

Lambat laun, seiring dengan kenaikan nominal gaji yang bersangkutan, pada saat bersamaan harga rumah miliknya sendiri nuh jauh dari lokasi pusat bisnis mulai merangkak naik.

Dia pun memilih menjual rumah miliknya dan interval kenaikan harga rumah pertama digabung dengan selisih kenaikan gajinya bisa digabung untuk membeli rumah yang lebih dekat ke kota.


Proses seperti ini bisa terjadi berulang kali, yaitu menggabungkan gain dari kenaikan harga rumah yang dibelinya dengan selisih kenaikan gajinya.

Dengan demikian, sehingga melalui proses yang memakan waktu hitungan tahun dan disertai dengan kesabaran, seseorang bisa menghentikan perilaku rentvesting-nya karena di satu titik dia pada akhirnya mampu membeli rumah di dekat kantornya.

Keuntungan & Kerugian Rentvesting

Praktik rentvesting memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya antara lain seseorang bisa tinggal di tempat yang diinginkannya. Seorang rentvestor tidak terbatas menikmati tempat tinggalnya di mana dia mampu membeli rumah.

Selanjutnya, rentvestor memasuki pasar properti lebih cepat. Rentvesting memungkinkan seseorang untuk masuk ke pasar properti lebih cepat dengan deposit yang lebih kecil dibandingkan dengan menunggu selama beberapa tahun sampai dia mampu membeli rumah impiannya.

Keuntungan berikutnya, bisa menjalani gaya hidup yang diinginkan. Jika harga sewa memungkinkan, seseorang dapat tinggal di rumah impiannya sekarang dan tidak perlu berkompromi dengan lokasi.

Selain itu, biaya perawatan di rumah sewaan praktis rendah, karena sebagai penyewa, kemungkinan besar tidak bertanggung jawab atas biaya perawatan apa pun yang disebabkan oleh keausan alami. Misalnya, jika ada masalah dengan layanan air panas, agen propertinya yang akan mengatur perbaikan, dalam hal ini tergantung pada kondisi perjanjian sewa.

Ilustrasi/BlueRock Finance

Keuntungan lainnya, rentvestor dapat menggunakan pendapatan dari menyewakan properti investasi untuk membayar pinjaman atas properti tersebut atau untuk membayar biaya sewa rumahnya sendiri.

Berikutnya, ada potensi keuntungan modal. Kalau harga rumah investasinya meningkat, di pelaku rentvesting bisa menjualnya dengan keuntungan di kemudian hari. Ini sejalan dengan yang telah dijelaskan di atas, bagaimana dengan kesabaran “memindahkan” rumah untuk investasi secara bertahap mendekati perkotaan atau kawasan pusat bisnis.

Ini juga berkaitan dengan upaya membangun kekayaan. Rentvesting memungkinkan seseorang untuk mulai membangun portofolio properti investasi, yang dapat digunakan untuk menghasilkan kekayaan bagi dirinya dan keluarga pada masa mendatang.

Keuntungan selanjutnya adalah berkaitan dengan fleksibilitas. Saat menyewa, rentvestor dapat dengan mudah meningkatkan atau menurunkan ke rumah yang berbeda jika keadaannya berubah, misalnya jika kehilangan pekerjaan atau mendapatkan promosi bergaji tinggi, tanpa biaya materai atau biaya hukum yang perlu dikhawatirkan.

Di sisi berseberangan, beberapa kerugian rentvesting antara lain tempat tinggal utama rentvestor dengan status menyewa akan kurang aman, karena dia mungkin harus pindah apabila pemiliknya ingin mengosongkan properti tersebut atau menggantikannya dengan penyewa lain atau harga sewa dinaikkan pemiliknya.

Ilustrasi perumahan./Realestate.com.au

Kekurangan lainnya adalah biaya atas rumah yang dimiliki terus berlangsung: Sebagai pemilik, biasanya akan bertanggung jawab atas biaya dan pengelolaan perbaikan propertinya. Bahkan, mungkin juga harus membayar biaya kepada agen leasing.

Kelemahan lainnya dari rentvesting ialah adanya potensi kerugian modal yang muncul kalau rumah investasi menurun nilainya, sehingga mungkin harus menjualnya dengan kerugian.

Kemudian, rentvestor “tidak memiliki” rumahnya. Bagaimanapun seseorang menyukai rumah sewaan, tetap saja itu bukan miliknya. Ini bisa sangat sulit jika dia membentuk hubungan emosional dengan sebuah rumah, tetapi kemudian pemiliknya ingin dia pindah.

Kelemahan atau kekurangan terakhir, rentvestor tidak dapat mengubah-ubah rumah yang disewanya, yang menjadi tempat tinggalnya. Meskipun rumah sewaannya mungkin jauh lebih baik dengan renovasi atau sekadar lapisan cat baru, itu bukan miliknya yang boleh diutak-atik.

Nah, silakan kaji rentvesting dengan deretan plus minusnya apabila Anda termasuk orang yang secara finansial telah mampu membeli rumah meski dengan dana yang terbatas dan ternyata masih memiliki dana tersisa untuk menyewa rumah di dekat tempat kerja Anda atau tempat yang Anda sukai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.