Hong Kong Terapkan Kebijakan Nol Covid-19, Kalangan Bisnis Resah

Hong Kong memiliki beberapa pembatasan perjalanan paling ketat di dunia dan hampir bebas Covid-19. Namun, Hong Kong tidak seperti saingan regionalnya, Singapura, yang perlahan membuka kembali perbatasannya.

John Andhi Oktaveri

25 Okt 2021 - 13.54
A-
A+
Hong Kong Terapkan Kebijakan Nol Covid-19, Kalangan Bisnis Resah

Hong Kong/wikipedia

Bisnis, JAKARTA -- Demi menjaga wilayahnya bersih dari virus Covid-19, Pemerintah Hong Kong menerapkan kebijakan nol-Covid-19. Namun, hal itu mendapat respons negatif pengusaha.

Mereka mengkhawatirkan persyaratan karantina ketat untuk pelancong internasional akan berdampak kepada iklim bisnis wilayah tersebut.

Hong Kong memiliki beberapa pembatasan perjalanan paling ketat di dunia dan hampir bebas Covid-19. Namun, Hong Kong tidak seperti saingan regionalnya, Singapura, yang perlahan membuka kembali perbatasannya.

Kota yang diperintah China itu tidak memiliki rencana publik untuk membuka diri terhadap pelancong internasional. Para pemimpin lokal mengatakan fokus mereka adalah menghapus pembatasan perjalanan dari Hong Kong ke China daratan, yang juga memiliki pembatasan masuk yang ketat.

Sebuah kelompok industri keuangan memperingatkan bahwa kebijakan nol-Covid-19 yang diterapkan Hong Kong serta persyaratan karantina yang ketat untuk pelancong internasional akan mengancam status kota itu sebagai pusat keuangan dunia.

Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan Asia (ASIFMA) menyatakan berdasarkan hasil survei anggota, termasuk beberapa bank dan manajer aset terbesar di dunia, 48 persen sedang mempertimbangkan untuk memindahkan staf atau kantor mereka dari Hong Kong karena kendala operasional.

Kendala itu termasuk soal ketidakpastian mengenai bagaimana pembatasan perjalanan dan kapan karantina akan dicabut. Saat ini pelancong dari Hong Kong ke daratan masih harus menjalani karantina.

"Status Hong Kong sebagai (pusat keuangan internasional) semakin berisiko seiring dengan pemulihan ekonomi jangka panjang dan daya saingnya sebagai tempat utama untuk melakukan bisnis," tulis Kepala Eksekutif ASIFM Mark Austen dalam surat terbuka kepada Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan.

Surat itu memuat serangkaian rekomendasi, termasuk menerbitkan peta jalan untuk keluar dari strategi Covid-19 berbasis 'nol kasus' Hong Kong. Tujuannya agar membuka perbatasan dengan China serta memprioritaskan vaksinasi.

Hong Kong melaporkan lebih dari 12.300 kasus sejak awal pandemi yang sebagian besar kasus impor dengan 213 kematian. Saingan regional Hong Kong, Singapura, telah memperluas perjalanan bebas karantina ke belasan negara.

Pihak berwenang masih bergulat soal bagaimana melakukan hal itu sambil mencegah lonjakan kasus Covid-19 di antara orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. (Edi Suwiknyo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.