Hutama Karya Kebut Progres Pembangunan Pipa Cilacap-Bandung III

Rangkaian paket pekerjaan pemasangan pipa Cilacap—Bandung III milik PT Pertamina (Persero) memiliki peran penting dalam distribusi suplai BBM yang meliputi Premium, Solar, dan Pertamax khususnya di wilayah Jawa Barat bagian selatan untuk 10 tahun ke depan.

Ibeth Nurbaiti

28 Des 2022 - 16.00
A-
A+
Hutama Karya Kebut Progres Pembangunan Pipa Cilacap-Bandung III

Sejumlah pekerja PT Hutama Karya (Persero) tengah menyelesaikan proyek pengembangan pipa Cilacap—Bandung (CB) III milik PT Pertamina (Persero) yang membentang dari Lomanis, Cilacap hingga ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Bisnis-Dok. Hutama Karya

Bisnis, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) terus mempercepat penyelesaian proyek pengembangan pipa Cilacap—Bandung (CB) III milik PT Pertamina (Persero) yang membentang dari Lomanis, Cilacap hingga ke Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Hingga akhir November 2022, progres pembangunan pipa Cilacap—Bandung setidaknya telah mencapai 80 persen sehingga diharapkan pada pertengahan 2023 nanti proyek tersebut bisa terselesaikan.

Menurut Gunadi, Direktur Operasi II Hutama Karya, progres pengerjaan pipa CB III oleh perseroan telah terpasang sepanjang 113 km, dengan sisa pekerjaan berupa penanaman sisa pipa, pekerjaan perbaikan, serta uji coba. “Hutama Karya menargetkan proyek rampung di pertengahan 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Jamu Kuat Hutama Karya Sambungkan Ruas Jalan Tol Trans-Sumatra

Dia menjelaskan bahwa sejumlah upaya percepatan yang dilakukan perseroan, salah satunya dengan menerapkan metode konstruksi khusus seperti open cut dan horizontal directional drilling (HDD). Hal ini dikarenakan pipa Cilacap—Bandung existing dinilai sudah tidak layak karena sering mengalami kebocoran di beberapa titik lokasi serta kondisi lahan yang dilalui tidak dapat dilakukan penggalian manual.

Sebagai gambaran, rangkaian paket pekerjaan pemasangan pipa CB III memiliki peran penting dalam distribusi suplai bahan bakar minyak (BBM) yang meliputi Premium, Solar, dan Pertamax khususnya di wilayah Jawa Barat bagian selatan untuk 10 tahun ke depan.

Baca juga: Dana Kompensasi Energi PLN dan Pertamina Capai Rp268,1 Triliun

Terkait dengan pengerjaan proyek, Gunadi menyebutkan bahwa manfaat penggunaan metode konstruksi khusus yang diterapkan pada proyek tersebut di antaranya dapat menghemat biaya recovery dari jalur yang dilewati serta mampu menghindari kerusakan akibat kebocoran pipa.

Selain itu, salah satu komitmen dalam percepatan pekerjaan penambahan pipa CB III, Hutama Karya melibatkan sebanyak 133 pekerja yang terdiri dari profesional maupun pekerja lokal dalam pengerjaan proyek tersebut.

Sementara itu, desain rencana dari proyek mengembangan pipa CB III menggunakan pipa dengan diameter 20 inch, yakni sekitar 50 cm atau berkapasitas dua kali lebih besar. Nantinya, Pipa CB III tersebut akan terpasang sepanjang 126,5 km dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lomanis Cilacap hingga TBBM Tasikmalaya.

Adapun, pembangunan proyek engineering, procurement, and construction (EPC) tersebut merupakan proyek Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya dan PT Timas Suplindo (Timas) yang telah dimulai sejak Desember 2018 dengan keseluruhan nilai proyek mencapai Rp446,4 miliar.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2022: Performa Ciamik Migas Meski Masih Sulit Ngegas

Dengan kondisi lokasi proyek pengembangan pipa CB III yang bersinggungan erat dengan sosial masyarakat, tentunya diperlukan kerja sama tim dan komunikasi dengan stakeholder terkait untuk menyukseskan penyelesaian salah satu objek vital nasional dalam memenuhi kebutuhan BBM masyarakat di Jawa Barat bagian Selatan.

Tak bisa dimungkiri, tekanan yang terjadi di sektor infrastruktur pada awal tahun ini telah berdampak terhadap kelanjutan sejumlah proyek yang dikerjakan oleh para kontraktor, tak terkecuali Hutama Karya. Namun, perseroan terus mengejar ketertinggalan proyek-proyek yang terdampak tersebut.

Baca juga: Alokasi Biodiesel 2023 Naik Jadi 13,15 Juta KL untuk Program B35

Seperti yang pernah diungkapkan EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, terdapat beberapa proyek perseroan yang mengalami sedikit perlambatan progres akibat kenaikan harga bahan baku dan BBM. “[Tapi] Kami tetap berprogres atas proyek-proyek yang dikerjakan, termasuk dengan melakukan proses addendum kontrak kerja,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/12/2022).


Bagaimana pun, imbuhnya, pemberlakuan kebijakan kenaikan harga bahan baku, BBM, dan juga pelemahan kurs tentu dapat berdampak terhadap nilai kontrak proyek. Untuk itu, dia berharap agar dapat dilakukan penyesuaian nilai kontrak maupun melakukan pengoptimalan penggunaan material, baik untuk kontrak baru yang didapat dan proyek yang sedang berjalan hingga akhir tahun ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga memastikan penyelesaian proyek infrastruktur tahun ini masih sesuai dengan target. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menegaskan bahwa seluruh target proyek infrastruktur yang telah dicanangkan harus diselesaikan pada 2022. (Muhammad Ridwan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.