Bisnis, JAKARTA — Konflik Rusia dan Ukraina yang masih memanas telah menghambat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat terus memecahkan rekor tertinggi baru sepanjang Februari 2022. Pada pekan terakhir bulan ini, IHSG pun mengakhiri lajunya bukan di level rekor, yakni 6.888,17. Bagaimana prospeknya di Maret 2022 mendatang?
Pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (25/2), IHSG ditutup menguat 1,03 persen atau 70,35 poin ke level 6.888,17, setelah pada hari sebelumnya anjlok cukup dalam sebesar 1,48 persen akibat konflik Rusia dan Ukraina yang memanas.
IHSG pun meninggalkan level rekornya yang dicapai pada 23 Februari 2022 lalu di level 6.920,06. Sepanjang sebulan terakhir, IHSG tercatat sudah meningkat 4,19 persen dan menjadikan IHSG sebagai indeks komposit nomor dua terkuat di Asean dan Asia Pasifik. Indonesia hanya kalah dari Singapura.
Pada Maret 2022 mendatang, efek lanjutan dari konflik kedua negara tersebut kemungkinan masih akan terasa. Namun, pasar modal Indonesia juga belum kekurangan sentimen positif untuk menopang kinerjanya. Investor asing pun tampaknya belum kehilangan minat terhadap pasar saham Indonesia.