Bisnis, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG terus merangkak naik. Bahkan indeks acuan tersebut kembali menembus level 6.700 pada awal perdagangan Jumat (12/11/2021).
Pada sesi preopening, IHSG naik 19,51 poin atau 0,29 persen menjadi 6.710,85. Dari seluruh saham di Indeks LQ45. Terdapat 27 saham naik, 2 saham turun, dan 16 stagnan.
Di sisi lain, saham BBRI, BBCA, BMRI menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp10,4 miliar, Rp7,3 miliar, dan Rp3,3 miliar.
Meski IHSG dalam tren bullish, namun Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menilai indeks acuan bakal mendapatkan sentimen negatif dari luar negeri. “Kondisi perdagangan di bursa Indonesia hari ini tidak akan berbeda jauh dengan keadaan kemarin merujuk sentimen penggerak indeks yang berkembang hingga pagi ini juga cukup beragam,” tulis Edwin dalam publikasi riset, Jumat (12/11/2021).
Sejumlah sentimen negatif penggerak IHSG hari ini, menurut Edwin, yaitu indeks Dow Jones (DJIA) yang kembali turun di hari ke-3 sebesar 0,44 persen. Menyusul mengecewakannya hasil kinerja keuangan Disney dan ancaman kenaikan inflasi. Sehingga selama 3 hari Indeks DJIA sudah turun sebesar 510,91 poin atau 1,41 persen.
Selain itu, harga sejumlah komoditas juga mengalami kejatuhan. Seperti harga batu bara yang juga turun di hari ke-3 sebesar 0,20 persen, sehingga selama 3 hari batu bara turun US$14,35 atau 8,94 persen.
Harga minyak juga terpantau turun 0,24 persen sehingga minyak selama 2 hari turun 3,8 persen, harga minyak sawit (CPO) turun 0,97 persen, dan nikel turun 0,01 persen.
Disamping itu, yield Obligasi AS juga kembali naik untuk tenor 10 tahun dan 2 tahun masing-masing sebesar 0,32 persen dan 0,39 persen. Edwin pun memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.645 - 6.741, dan rupiah di rentang Rp14.200 - Rp14.340 per dolar AS.
Pada perdagangan Kamis (11/11/2021), IHSG ditutup naik 0,12 persen atau 8,19 poin dan parkir di posisi 6.691,34. Posisi tersebut merupakan level penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high, yang sebelumnya dicapai pada 19 Februari 2018 di posisi 6.689,29.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG juga sempat menyentuh level intraday tertinggi sepanjang masa di posisi 6.704, yang sebelumnya dicapai pada 20 Februari 2018 di posisi 6.693,46.