IHSG Dibuka Menguat, TRIS Jadi Pemuncak Top Gainers Sementara

Di sisi lain, investor asing berburu saham TLKM, BBRI, dan UNVR.

Dwi Nicken Tari

19 Nov 2021 - 09.55
A-
A+
IHSG Dibuka Menguat, TRIS Jadi Pemuncak Top Gainers Sementara

Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Jumat (19/11/2021). Seiring penguatan indeks acuan, saham Trisula Internasional Tbk (TRIS) berhasil menjadi top gainers teratas hingga pukul 09.02 WIB.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip dari bisnis.com pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 6.651,77. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.673,91 setelah beberapa menit pembukaan perdagangan.

Tercatat, 228 saham menguat, 56 saham melemah dan 209 saham bergerak ditempat. Sementara itu, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp8.218,49 triliun.

PT Trisula Internasional Tbk (TRIS) menjadi top gainers teratas sementara dengan kenaikan 9,23 persen ke Rp284. Menyusul di belakangnya PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) dengan kenaikan masing-masing 7,84 persen dan 4,08 persen.

Di sisi lain, investor asing paling banyak membeli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp62,8 miliar. Disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp52,4 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp5,2 miliar. Investor asing di seluruh pasar membukukan penjualan bersih sebesar Rp419 miliar.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas secara teknikal dan diperdagangkan pada rentang 6.592-6.689. Gerak IHSG dipengaruhi sentimen dalam negeri, yaitu kebijakan Bank Sentral Indonesia dalam mendorong pertumbuhan, sekaligus menjaga stabilitas mata uang dan perekonomian.

“Satu hal yang kami ketahui adalah, Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk melakukan kebijakan pre-emptive. Bank Indonesia dapat menaikkan tingkat suku bunga sebagai langkah antisipasi untuk menjaga kenaikkan tingkat suku bunga The Fed pada tahun depan,” kata dia dalam riset harian, Jumat (19/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.